Efektivitas Penambahan Oil Spill Dispersant Terhadap Fitoremediasi Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi Menggunakan Ricinus communis L
View/ Open
Date
2019Author
Hasibuan, Sari Yulia Kartika
Yani, Mohamad
Mansur, Irdika
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencemaran minyak bumi dari berbagai kegiatan pertambangan gas dan minyak bumi ke tanah sangat luas dan belum tertangani dengan baik. Konsentrasi toksik tanah tercemar minyak bumi memiliki TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) tinggi (>3%). Fitoremediasi merupakan metode yang mampu memperbaiki tanah terkontaminasi hidrokarbon dan bersifat ramah lingkungan. Penurunan jumlah TPH dapat dipercepat dengan Oil Spill Dispersant (OSD) sebagai surfaktan dan penggunaan tanaman jarak kepyar (Ricinus communis L.). Salah satu produk OSD komersil rekomendasi dari US EPA ialah OSD S200. OSD ini berbahan dasar petroleum (minyak bumi) dengan surfaktan LAS (linear alkylbenzene sulfonate). Komponen benzene dalam LAS sulit didegradasi mikroorganisme sehingga tidak ramah lingkungan. Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC-IPB) mengembangkan OSD ramah lingkungan dengan bahan dasar surfaktan dari minyak kelapa sawit.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian OSD SBRC, OSD S200, dan tanpa OSD terhadap pertumbuhan tanaman jarak kepyar dan penurunan TPH dalam proses fitoremediasi tanah terkontaminasi minyak bumi. Mengetahui pengaruh penambahan OSD terhadap perubahan senyawa hidrokarbon selama proses fitoremediasi tanah terkontaminasi minyak bumi serta kemampuan tanaman jarak kepyar dalam menyerap polutan organik melalui keberadaan minyak pada jaringan tanaman.
Tanah yang digunakan adalah tanah tercemar minyak bumi dengan TPH 3%. Komposisi media tanam yang digunakan merupakan campuran dari tanah tercemar minyak bumi, pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit, dan pasir dengan perbandingan 4:2:1, dengan total berat 12.25 kg/pot. Oil Spill Dispersant (OSD) dicampurkan ke media tanam adalah produk OSD SBRC-IPB dan produk komersial S200 dengan Dispersant to oil ratio (DOR) 0.5:1. Tanaman yang digunakan adalah jarak kepyar (Ricinus communis L.) berumur 2 minggu. Kombinasi perlakuan tanah tercemar minyak bumi dengan pemberian atau tanpa pemberian OSD dan penggunaan tanaman atau tanpa tanaman R. communis L. Penelitian dilaksanakan dalam rumah kaca selama 20 minggu. Kelembaban tanah dipertahankan sekitar 20-60% dengan penyiraman setiap hari. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tanaman jarak kepyar (jumlah daun, tinggi, berat kering tanaman, panjang akar), penurunan TPH, perubahan populasi mikroba, dan perubahan senyawa komponen hidrokarbon tanah tercemar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu OSD dan penggunaan tanaman jarak kepyar.
Hasil penelitian menunjukkan secara statistik tidak ada perbedaan nyata terhadap pertumbuhan tanaman, berat kering tanaman, dan populasi mikrob untuk setiap perlakuan, namun berbeda nyata terhadap penurunan TPH. Pemberian OSD-SBRC dan penggunaan tanaman jarak kepyar mampu mendegradasi TPH sebesar 92%, sedangkan pemberian OSD S200 sebesar 83% dan kontrol sebesar
74%. Perubahan komposisi hidrokarbon minyak bumi menunjukkan pada perlakuan terbaik, kombinasi penggunaan tanaman dan OSD-SBRC telah terjadi penurunan komponen hidrokarbon dari sekitar 55 senyawa (nC6-nC44) menjadi tinggal 11 senyawa hidrokarbon (nC5-nC18). Secara kualitatif, tanaman jarak kepyar mampu menyerap polutan organik, dengan terdeteksinya minyak pada jaringan akar, batang, dan tangkai daun.