Hubungan Kondisi Ekosistem Terumbu Karang terhadap Distribusi Invertebrata Pembunuh Karang di Pulau Dua dan Pulau Tikus, Bengkulu serta Pulau Belanda dan Pulau Dapur, Kepulauan Seribu, Jakarta
View/ Open
Date
2019Author
Utami, Risnita Tri
Madduppa, Hawis
Zamani, Neviaty Putri
Metadata
Show full item recordAbstract
Invertebrata pembunuh karang diketahui sebagai salah satu ancaman yang
dapat merusak ekosistem terumbu karang. Dalam beberapa dekade terakhir terumbu
karang di Pulau Enggano, Pulau Tikus, Pulau Belanda dan Pulau Dapur telah
mengalami degradasi sebagai akibat dari aktivitas antropogenik dan juga faktor
alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelimpahan invertebrata
pembunuh karang, menganalisis hubungan kondisi terumbu karang dan invertebrata
pembunuh karang serta menganalisis hubungan karakteristik perairan dan
invertebrata pembunuh karang di Pulau Enggano, Pulau Tikus, Pulau Belanda dan
Pulau Dapur.
Kelimpahan invertebrata pembunuh karang dan tutupan karang keras
diambil dengan menggunakan metode foto bawah air dengan transek kuadrat (0.5 x
0.5) m2. Identifikasi spesies invertebrata pembunuh karang menggunakan analisis
DNA barkoding. Distribusi invertebrata pembunuh karang dan karang keras
dianalisis dengan analisis korespondensi (CA) sedangkan karakteristik parameter
fisik kimia perairan yang meliputi suhu, salinitas, pH, DO, nitrat, nitrit, amoniak
dan ortofosfat menggunakan analisis komponen utama (PCA).
Hasil pengamatan teridentifikasi 6 jenis invertebrata pembunuh karang yang
terdiri atas Terpios hoshinota, Halisarca sp.¸ Atriolum robustum, Didemnum sp.,
Lissoclinum bistriatum dan Cistodytes sp. Kelimpahan invertebrata pembunuh
karang ditemukan sebesar 35978.86 cm2. Kelimpahan tertinggi ditemukan di Pulau
Dapur sebesar 13429.56 cm2, sedangkan kelimpahan terendah ditemukan di Pulau
Tikus yaitu sebesar 4637.57 cm2. Genus karang yang paling banyak diserang oleh
invertebrata pembunuh karang di Bengkulu adalah Porites dan Pocillopora
sedangkan di Kepulauan Seribu adalah Acropora dan Porites. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa T. hoshinota tersebar merata di seluruh lokasi penelitian.
Hasil korelasi Pearson antara T. hoshinota dan tutupan karang hidup menunjukkan
nilai yang tidak signifikan, sedangkan hasil korelasi Pearson antara T. hoshinota
dan ortofosfat menunjukkan nilai yang signifikan. Studi ini menunjukkan bahwa
ortofosfat diduga berperan dalam invasi T. hoshinota.
Collections
- MT - Fisheries [3011]