Show simple item record

dc.contributor.advisorRinaldi, Dones
dc.contributor.advisorKuswanda, Wanda
dc.contributor.authorSyauqi, Ahmad
dc.date.accessioned2019-07-08T03:56:05Z
dc.date.available2019-07-08T03:56:05Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98289
dc.description.abstractGajah (Elephas) dikelompokan ke dalam dua jenis yaitu gajah Asia dan gajah Afrika. Jenis Gajah Asia yang terdapat di Indonesia dan keberadaanya terancam punah yaitu Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Gajah yang berada di Aek Nauli Elephant Conservation Camp perlu dikelola agar sejahtera. Salah satu aspek kesejahteraan satwa yaitu aspek bebas dari rasa lapar dan haus, sehingga perlu bagi pengelola untuk memperhatikan ketersediaan pakan untuk gajah. Pakan buatan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi gajah. Tujuan penelitian ini untuk membuat formulasi ransum sebagai pakan tambahan dan mengidentifikasi palatabilitas pakan tambahan yang diberikan pada gajah jinak. Lokasi penelitian berada di Aek Nauli Elephant Conservation Camp, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Objek penelitian ini yaitu gajah sumatera (Elephas maximus sumateranus) sebanyak tiga ekor gajah betina dan satu ekor gajah jantan. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pembuatan ransum dan pemberian ransum secara kafetaria. Formulasi ransum dibuat dari campuran beras putih, beras merah, beras ketan putih (pulut putih), dedak, jagung kuning, kacang hijau, gula merah, dan gula pasir. Ransum dibuat menjadi empat jenis ransum, memiliki komposisi bahan yang sama, namun berbeda dalam jumlah takaran setiap bahannya. Pemberian pakan pada empat ekor gajah dilakukan secara bergilir, setiap gajah diamati selama lima menit setelah pakan diberikan. Pengamatan tingkat palatabilitas dilakukan sebanyak enam kali ulangan pada pagi dan sore hari. Untuk analisa palatabilitas digunakan metode skoring dan pemberian peringkat. Hasil penelitian menunjukan ransum yang paling disukai adalah ransum 3 karena memiliki skor tertinggi dan didominasi oleh peringkat 1, sedangkan ransum yang paling tidak disukai adalah ransum 1 karena memiliki skor terendah dan didominasi oleh peringkat 4. Tingkat palatabalitas dipengaruhi oleh kandungan nutrisi dan takaran bahan dalam komposisi ransum karena dapat mempengaruhi tekstur, penampakan, bau dan rasa yang dapat menimbulkan rangsangan dan daya tarik gajah untuk mengkonsumsinya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcConservastion of Forestid
dc.subject.ddcElephantsid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSumatera Utaraid
dc.titleUji Coba Pakan Tambahan pada GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Aek Nauli.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordGajah sumateraid
dc.subject.keywordransumid
dc.subject.keywordtingkat palatabilitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record