Show simple item record

dc.contributor.advisorMeryandini, Anja
dc.contributor.advisorSunarti, Titi Candra
dc.contributor.authorNompo, Sumarni
dc.date.accessioned2019-06-25T02:11:19Z
dc.date.available2019-06-25T02:11:19Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98028
dc.description.abstractTanaman sagu (Metroxylon sago) merupakan sumber pangan yang pada bagian empulur batangnya memiliki kandungan pati yang tinggi. Pada batang sagu terdapat bagian yang disebut dengan frond, bagian ini merupakan pucuk batang yang masih dibungkus oleh pelepah dan belum dimanfaatkan oleh industri pengolahan sagu. Frond sagu selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan dinding dan atap rumah, pakan hewan serta media tanam jamur. Frond sagu memiliki kandungan serat lebih tinggi jika dibandingkan pada bagian empulur batang sagu. Hal ini yang menjadi dasar untuk mengembangkan dan memanfaatkan kandungan serat yang terdapat pada frond sagu. Serat terdiri atas selulosa, hemiselulosa dan lignin. Selulosa merupakan polimer glukosa yang berbentuk rantai linier dan dihubungkan oleh ikatan β-1,4-Dglikosidik. Kandungan selulosa yang tinggi berpotensi dijadikan bahan baku untuk memproduksi enzim selulase. Saat ini, enzim selulase merupakan salah satu kelas terbesar di industri enzim yang dimanfaatkan secara luas dalam industri makanan, tekstil, pulp dan kertas serta industri biofuel. Enzim selulase dapat diproduksi melalui proses kultivasi substrat padat dan kultivasi substrat cair oleh bakteri Aktinomiset. Proses ini menggunakan substrat dalam bentuk tepung frond sagu dan ampas frond sagu sehingga mampu menghasilkan enzim dengan biaya yang lebih rendah. Penelitian ini membandingkan perolehan enzim selulase antara kultivasi substrat padat dan kultivasi substrat cair menggunakan tepung frond sagu dan ampas frond sagu. Isolat yang digunakan adalah HJ4(3b) dan HJ4(5b) yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit di Jambi, Sumatera. Inkubasi dilaksanakan selama 9 hari, dengan mengukur kemampuan tumbuh isolat, aktivitas enzim ekstrak kasar, kadar protein dan aktivitas enzim spesifik. Isolat HJ4(3b) dan Isolat HJ4(5b) mampu menghasilkan enzim selulase pada substrat tepung frond sagu dan ampas frond sagu baik melalui kultivasi substrat padat dan kultivasi substrat cair. Kultivasi substrat padat menghasilkan enzim selulase lebih tinggi dibandingkan dengan kultivasi substrat cair. Selain itu, Isolat HJ4(3b) mampu menghasilkan aktivitas enzim selulase lebih tinggi dibandingkan dengan isolat HJ4(5b). Substrat ampas frond sagu menghasilkan aktivitas enzim selulase yang lebih tinggi dibandingkan dengan substrat tepung frond sagu. Isolat HJ4(3b) menghasilkan enzim selulase dengan aktivitas tertinggi melalui kultivasi substrat padat ampas frond sagu pada waktu kultivasi hari ke-9 dan aktivitas enzim endoglukanase (Carboxymethyl Cellulase - CMCase) yang dihasilkan sebesar 0.229 U/g substrat lebih tinggi, dibandingkan dengan eksoglukanase (Filter paperase - FPase) sebesar 0.196 U/g substrat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Biotechnologyid
dc.subject.ddcSagoid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleProduksi Selulase oleh Aktinomiset menggunakan Frond Sagu.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAktinomiset, endoglukanase, eksoglukanase, kultivasi substrat padat, kultivasi substrat cair, frond sagu.id
dc.subject.keywordAktinomisetid
dc.subject.keywordendoglukanaseid
dc.subject.keywordeksoglukanaseid
dc.subject.keywordkultivasi substrat padatid
dc.subject.keywordkultivasi substrat cairid
dc.subject.keywordfrond saguid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record