Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik B
dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.authorHultera
dc.date.accessioned2019-06-24T07:34:31Z
dc.date.available2019-06-24T07:34:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98011
dc.description.abstractKalimantan Timur periode 2006 – 2016 mengalami deforestasi rata-rata pertahun sebesar 70.091,7 ha. Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten dengan kondisi wilayah tutupan hutan tinggi dengan laju deforestasi tinggi. Penggerak roda perekonomian utama di Kabupaten Kutai Barat merupakan tambang barubara dan perkebunan kelapa sawit, dimana kedua sektor ini merupakan pendorong utama deforestasi yang terjadi di Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah Membuat model spasial distribusi potensi deforestasi tahun 2020 dan 2024, Analisa faktor pendorong deforestasi, menyusun dan memetakan pendekatan penurunan deforestasi. Pemodelan deforestasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MaxEnt dan Zonation. Pemodelan menggunakan data sampel deforestasi dari peta tutupan lahan/hutan tahun 2009, 2013 dan 2016 dan data spatsial variabel lingkungan diantaranya: jarak dari jalan, jarak dari permukiman, jarak dari deforestasi sebelumnya, elevasi, RTRW, konsesi perkebunan sawit, konsesi HPH, konsesi HTI, konsesi tambang dan kepadatan penduduk. Laju deforestasi dihitung dengan menggunakan formula Puyravaud (2003) dan digunakan untuk menduga potensi deforestasi pada tahun 2020 dan 2024. Faktor pendorong deforestasi dianalisa dari hasil matrik perubahan hutan dan lahan. Pendekatan strategi pencegahan atau pengurangan deforestasi dengan overlay hasil pemodelan potensi deforestasi tahun 2020 & 2024 dengan peta pola ruang RTRW. Model yang dihasilkan memilki kinerja yang bagus dengan nilai AUC 0,873 dengan standar deviasi 0,023. Hasil validasi menunjukan akurasi yang sangat bagus untuk prediksi luasan yang akan terdeforestasi sebesar 94%, akurasi distribusi spasial model sebesar 31%. Variabel lingkungan yang memiliki kontribusi cukup tinggi terhadap hasil pemodelan adalah jarak dari deforestasi sebelumnya 37,4%, konsesi perkebunan sawit sebesar 26,9% dan jarak dari permukiman sebesar 14,1%. Potensi deforestasi di kabupaten Kutai Barat dengan menggunakan laju deforestasi sebesar 2,46%, kabupaten Kutai Barat berpotensi terdeforestasi sebesar 85.908 ha dari tahun 2016 sampai 2020 dan 171.778 ha sampai tahun 2024. Kebutuhan lahan untuk perkebunan sawit, lahan pertanian, kebun karet, HTI dan tambang menjadi pendorong terjadinya deforestasi. Perkebunan sawit, kebun karet, lahan pertanian dan tambang juga menjadi pendorong tidak lansung terjadinya deforestasi di kabupaten Kutai Barat. Pendekatan pencegahan deforestasi berdasarkan kawasan pada pola ruang RTRW Kabupaten Kutai Barat. Pemberian izin perhutanan social diharapkan dapat mencegah potensi deforestasi sampai 120.861 ha yang berada pada KBK Hutan Produksi, KBK Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Lindung. Program intensifikasi penggunaan lahan masyarakat diharapkan dapat memberkan kontribusi pengurangan deforestasi sebesar 30.316 ha pada KBNK Pertanian Lahan Kering. Penerapan KBKT pada KBNK Perkebunan diharapkan dapat mencegah potensi deforestasi sebesar 20.120 ha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcDeforestation Modelid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcKutai Barat, Kalimantan Timurid
dc.titleModel Spasial Potensi Deforestasi 2020 & 2024 dan Pendekatan Pencegahannya, Kabupaten Kutai Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmodel deforestasiid
dc.subject.keywordMaxEntid
dc.subject.keywordKutai Baratid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record