Pemantauan Kinerja Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja Lindung Lingkungan Berdasarkan ISO 45001, 14001 dan 9001 di KSO CESL.
View/ Open
Date
2019Author
Suhardono, Sri
Pramudya, Bambang
Ismayana, Andes
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemantauan Kinerja Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lindungan Lingkungan (SMK3LL) Berdasarkan ISO 45001, 14001 dan 9001
adalah pendekatan metodologi untuk mengelola interaksi implementasi kebijakan,
proses dan peraturan. Pemantauan kinerja bertujuan memberikan hasil dalam
mendukung visi dan menetapkan tujuan. Identifikasi bahaya dan risiko kegiatan
hulu minyak dan gas bumi merupakan alat untuk merencanakan program kerja.
Pemodelan pengendalian risiko untuk memastikan aktivitas sesuai dengan
peraturan dan standar adalah bagian dari sistem manajemen kinerja untuk
memastikan aktifitas organisasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan
dan standar yang berlaku. Excel 2016 memiliki alat bantu tambahan power query
dan power pivot yang akan digunakan dalam penelitian untuk membuat pemodelan
dalam pemantauan kinerja SMK3LL melalui data kejadian atau penurunan kinerja
sistem. Power query adalah add-in excel yang memiliki kemampuan mengekstrak
data, dimuat di lembar kerja excel atau sebagai koneksi untuk mengakomodasi
sumber data dengan ukuran besar. Power pivot adalah excel add-in untuk membuat
dashboard atau tampilan muka untuk menyaring dan menganalisa data. Data
diperoleh dari lembar analisa risiko KSO CESL, ditambah dengan data hasil survei.
Data untuk menyusun perbaikan SMK3LL diperoleh dari kejadian atau kecelakan
K3LL KSO CESL.
Pemodelan pengendalian risiko sebagai alat verifikasi kejadian K3LL pada
kegiatan pengeboran sebanyak 90, produksi 325. Regulasi pihak yang
berkepentingan sebanyak 27 dengan total ekspektasi atau harapan 108 dari total 28
regulasi dengan jumlah ekspektasi atau harapan sebanyak 225 pada pemodelan
basis data peraturan standar. Perbaikan SMK3LL menggunakan data kejadian
K3LL mulai tahun 2013 sampai dengan bulan juni 2018. Aktifitas pengeboran
terdapat 16 kejadian dengan jumlah peraturan standar 14 dan jumlah saran
perbaikan 23, jumlah rekomendasi saran yang dipilih sebanyak 16. Aktifitas
produksi terdapat 25 kejadian jumlah peraturan standar 16 dengan saran perbaikan
42 dan rekomendasi saran perbaikan 25. Pada aktifitas pengeboran perbaikan
SMK3LL berdasarkan kejadian K3LL adalah dengan mensosialisasikan prosedur
kerja pengeboran khususnya untuk mengisolasi energi peralatan yang akan
diperbaiki, kopetensi pekerja harus ditekankan pada aktifitas penunjukan pekerja,
sehingga diharapkan kejadian yang diakibatkan oleh faktor manusia dapat
berkurang atau tidak terjadi dalam siklus project atau kegiatan. Pada aktifitas
produksi untuk mengurangi kejadian tumpahan minyak yang dapat menimbulkan
dampak lingkungan, melakukan perbaikan fasilitas serta pelatihan penanggulangan
tanggap darurat dapat dilakukan untuk melakukan pengendalian kejadian yang
disebabkan oleh faktor manusia dan peralatan produksi.