Sistem Bagi Hasil Usaha Perikanan Jaring Insang di Pangkalan Pendaratan Ikan Cikidang Pangandaran.
View/ Open
Date
2019Author
Adelianoor, Nabila Dinantiar
Wisudo, Sugeng Hari
Solihin, Akhmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang memiliki potensi
yang besar di bidang perikanan tangkap. Namun, besarnya potensi yang dimiliki
oleh Kabupaten Pangandaran tidak otomatis menjadi jaminan keberhasilan dalam
pemanfaatan potensi dibidang perikanan tangkap. Sistem bagi hasil perikanan
belum memberikan output yang maksimal untuk para pelaku usaha perikanan,
baik itu nelayan pemilik ataupun nelayan penggarap. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi serta mendeskripsikan kondisi usaha perikanan jaring insang di
PPI Cikidang Pangandaran, sistem bagi hasil usaha perikanan jaring insang serta
merumuskan strategi yang tepat untuk keberhasilan usaha perikanan jaring insang
di tempat tersebut. Penelitian yang dilaksanakan di PPI Cikidang Pangandaran ini
dilakukan dengan cara wawancara dengan nelayan pemilik usaha perikanan
tangkap jaring insang untuk mendapatkan data berupa kondisi perikanan jaring
insang di PPI Cikidang Pangandaran, sistem bagi hasil usaha perikanan tangkap
jaring insang di PPI Cikidang, serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangandaran yang dianalisis
menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
beberapa armada kapal, yaitu kapal ukuran 2 GT, 5 GT, 6 GT, dan 10 GT. Sistem
bagi hasil yang diterapkan di PPI Cikidang dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bagi
hasil 60%:40% untuk nelayan ukuran 2 GT, serta bagi hasil 50%:50% untuk
nelayan ukuran kapal 5 GT, 6 GT, dan 10 GT. Setiap musim panen, nelayan
mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Namun, musim paceklik pendapatan
nelayan menurun, sehingga dibutuhkan strategi yang digunakan untuk usaha
perikanan tangkap jaring insang di PPI Cikidang Pangandaran untuk
mempertahankan sistem bagi hasil agar stabil menggunakan analisis SWOT.