dc.description.abstract | Banyaknya spesies terumbu karang membuat terumbu karang sulit diidentifikasi. Identifikasi morfologi dapat dilakukan dengan pengamatan makroskopik karakter spesies tertentu tetapi sulit dan memakan waktu. Studi ini bertujuan untuk mengetahui waktu pemijahan terumbu karang di Kepulauan Banda dalam kaitannya dengan suhu air laut, fase bulan dan waktu dan memudahkan identifikasi ke tingkat spesies melalui DNA barcoding.Pemijahan terumbu karang diamati pada bulan Oktober, November 2017, dan April 2018.Perangkap dibuat dari botol air plastik, tali dan corong yang telah dilubangi di setiap sisi, menyelam malam dilakukan setiap malam untuk melihat apakah ada pemijahan karang di daerah yang berbeda. Sampel telur yang dikumpulkan diawetkan dalam 96% etanol. Primer yang digunakan untuk amplifikasi adalah penanda ITS (Internal Transcribed Spacer) rDNA dan penanda CO1 (Cytochrome Oxidase 1), MEGA 6.0 Software (Molecular Evolutionary Genetic Analysis) digunakan untuk mengurutkan, memotong dan menyejajarkan urutan basa nitrogen untuk pemeriksaan kualitas, kemudian dibandingkan dengan basis data referensi publik seperti BOLD (Barcode data kehidupan sistem) dan GenBank. Urutan hasil dengan 673 basepairs (bp) dari ITK_BND_HC_01, 241 bp dari ITK_BND_HC_02, dan 438 bp dari ITK_BND_HC_07, yang diunggah dalam BLAST (Alat Pencarian Alignment Lokal Dasar) dan dicocokkan dengan referensi sekuens dalam database GenBank. Perubahan suhu tercepat antara bulan dan siklus bulan purnama memiliki pengaruh terhadap karang untuk pemijahan, Dalam pemijahan massal di Kepulauan Banda terjadi dalam dua musim, pada Maret-April dan Oktober-November, pada hari ke-lima hingga ke-tujuh setelah bulan purnama dan terjadi 2- 3 jam setelah matahari terbenam. Fakta bahwa ada dua musim bertelur memberikan karang di pulau Banda kesempatan yang lebih tinggi untuk bertahan dari dampak (Badai, pemutihan, penangkapan ikan yang merusak). | id |