Show simple item record

dc.contributor.advisorSulaeman, Ahmad
dc.contributor.advisorSinaga, Tiurma
dc.contributor.authorAini, Qurratu
dc.date.accessioned2019-05-23T06:42:27Z
dc.date.available2019-05-23T06:42:27Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97647
dc.description.abstractPollen atau serbuk sari merupakan alat penyebaran dan perbanyakan dari generatif tanaman berbunga. Bee pollen yang merupakan kumpulan serbuk sari tanaman yang bercampur dengan nektar, air liur dan senyawa fermentasi pada pintu masuk sarang lebah. Umumnya produk hasil lebah yang seringkali terdengar manfaatnya bagi kesehatan adalah madu dan propolis (Nakajima, 2009), padahal bee pollen juga termasuk produk lebah yang kaya manfaat (Campos, 2008). Bee pollen merupakan sumber makanan bagi para lebah pekerja, oleh karena itu komposisi bee pollen sangat kaya zat gizi (Dong et al. 2014). Bee pollen telah terbukti tidak mengandung zat yang berbahaya sebagai bahan makanan (Estevinho et al. 2011). Potensi bee pollen sebagai makanan yang dapat menunjang kesehatan dan gizi, terutama gizi anak-anak karena mengandung asam amino yang tinggi. Anakanak membutuhkan banyak energi untuk aktivitasnya, peran camilan sangat penting dalam memberikan kontribusi energi pada kebutuhan harian anak (Candra et al. 2013). Salah satu jenis camilan dengan kandungan padat energi adalah snack bar (Rachmawati et al. 2017). Snack bar yang memiliki sebutan lain yaitu energy bar atau protein bar merupakan sejenis camilan yang padat energi atau protein yang merupakan campuran dari berbagai bahan makanan yang dipadatkan dalam bentuk batang, umumnya adalah bahan makanan yang digunakan adalah kacangkacangan, buah-buahan dan sereal. Anak-anak seringkali mengonsumsi camilan atau jajanan yang tidak sehat (Husby et al. 2009). Keberadaan camilan yang sehat sangat diperlukan untuk membantu anak-anak dalam membuat pilihan jajanan yang lebih baik. Hal ini didukung oleh pernyataan World Health Organization yang menyarankan industri makanan untuk lebih banyak mengembangkan makanan yang sehat dan terjangkau bagi konsumen (WHO 2004). Pengembangan produk bee pollen snack bar merupakan suatu langkah yang tepat sebagai alternatif camilan anak sekolah sehat yang dapat meningkatkan asupan gizi, imunitas dan berpotensi dalam meningkatkan performa belajar anak. Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan pengembangan bee pollen snack bar untuk anak usia sekolah. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1) membuat formulasi bee pollen snack bar, 2) melakukan uji organoleptik yang meliputi uji hedonik dan mutu hedonik dari bee pollen snack bar, 3) menganalisis kandungan gizi, ketersediaan mineral Fe dan Zn dan komposisi asam amino bee pollen snack bar, 4) mengetahui daya terima anak usia sekolah terhadap bee pollen snack bar, 5) menghitung kontribusi zat gizi per takaran saji dan estimasi harga produk. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Experimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor perlakuan adalah penambahan bee pollen pada lima formula yaitu F0, F1, F2, F3 dan F4. Penentuan taraf penambahan bee pollen dilakukan berdasarkan pertimbangan trial and error yang dilakukan sebelum penetapan formula. Lima formula diuji daya terimanya pada uji organoleptik. Terdapat lima formula yang merupakan F0 (kontrol) yaitu formula snack bar tanpa penambahan bee pollen, F1 yaitu formula dengan penambahan bee pollen sebesar 3%, F2 merupakan formula dengan penambahan 5% bee pollen, F3 merupakan formula dengan penambahan 10% bee pollen dan F4 adalah formula dengan penambahan 15% bee pollen. Uji organoneptik dilakukan pada 30 panelis semi terlatih untuk menentukan formula terpilih dan kesan panelis terhadap produk. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0 for Windows. Analisis ini diperuntukan untuk mengetahui pengaruh perlakukan dan tingkat kesukaan panelis terhadap formula produk. Data hasil organoleptik dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda menggunakan prosedur Dunn. Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik dan uji mutu hedonik. Formula terpilih dari hasil uji organoleptik adalah formula F2 yang merupakan formula snack bar dengan penambahan 5 % bee pollen, akan tetapi penambahan 5 % bee pollen pada snack bar tidak cukup untuk memenuhi rekomendasi bee pollen per hari, sehingga formula terpilih untuk tahapan penelitian selanjutnya adalah formula F3 yang merupakan formula snack bar dengan penambahan 10 % bee pollen. Uji daya terima snack bar juga dilakukan pada anak usia sekolah pada 30 orang siswa dengan menggunakan facial hedonic scale. Snack bar dengan penambahan 10 % bee pollen mendapat respon yang positif dari anak usia sekolah. Sebanyak 96 % dari siswa, yang merupakan anak usia 9-10 tahun menyukai produk snack bar. Tahapan penelitian selanjutnya adalah analisis kandungan zat gizi, ketersediaan mineral Fe dan Zn, kapasitas antioksidan dan komposisi asam amino dari snack bar dengan penambahan 10 % bee pollen. Kandungan gizi dari snack bar memenuhi syarat mutu kue kering (cookies) SNI 01-2973-2011. Kandungan kadar air snack bar adalah 5.91 %, abu 1.72 %, protein 11.30 %, lemak 16.52 % dan karbohidrat 64.52 %. Aktivitas antioksidan dari snack bar dianalisis menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyil-2pycrylhydrazyl-radical-scavenging), hasilnya adalah 10.77 mg ascorbic acid g-1, hal ini dapat diartikan bahwa 1 gram produk dapat menghambat aktivitas radikal bebas setara dengan 10.77 miligram asam askorbat (vitamin C). Ketersediaan mineral Fe dan Zn dianalisis dengan menggunakan metode in vitro, hasil yang diperoleh adalah 17.02 mg kg-1 dan 6.84 mg kg-1. Analisis total asam amino menyatakan bahwa produk snack bar memiliki kandungan asam amino yang lengkap, asam glutamat merupakan asam amino dengan skor tertinggi, disusul oleh leusin dan arginin. Setelah melakukan serangkaian tahapan penelitian yang meliputi uji daya terima, analisis kandungan gizi, dan penerimaan anak usia sekolah, turut dihitung pula kontibusi zat gizi berdasarkan Acuan Label Gizi (ALG). Berdasarkan perhitungan kontribusi kecukupan zat gizi terhadap ALG, rekomendasi konsumsi snack bar yang dapat mencukupi kebutuhan akan selingan per hari adalah sebanyak 4 batang. Estimasi harga yang dilakukan pada snack bar lebih tinggi dibandingan dengan harga snack bar komersil yaitu Rp 8130.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcChildren Nutritionid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengembangan Produk Bee Pollen Snack Bar untuk Anak Usia Sekolahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanak usia sekolahid
dc.subject.keywordasam aminoid
dc.subject.keywordbee pollenid
dc.subject.keywordpengembangan produkid
dc.subject.keywordsnack barid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record