Show simple item record

dc.contributor.advisorHaneda, Noor Farikhah
dc.contributor.advisorHilwan, Iwan
dc.contributor.authorRamadhani, Ghvirly
dc.date.accessioned2019-05-20T04:18:32Z
dc.date.available2019-05-20T04:18:32Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97558
dc.description.abstractKeberadaan ficus di hutan hujan tropis memiliki banyak peranan yang tidak dapat digantikan oleh jenis lainnya, oleh karena itu jenis ficus didaulat sebagai spesies kunci. Informasi mengenai perkembangan sikonia ficus masih terbatas di Indonesia, khususnya mengenai F. hispida dan F. racemosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan tahapan perkembangan sikonia dan bunga F. hispida dan F. racemosa berdasarkan karakteristik morfologinya. Sikonia dengan berbagai ukuran dipilih dan dilakukan pengukuran diameter, lebar rongga, dan tebal dinding. Pengamatan secara visual dilakukan terhadap warna sikonia, kondisi brachtea involucrata, dan jumlah serangga penyerbuk yang ditemukan di dalam sikonia. Sampel bunga ficus dipilih berdasarkan hasil analisis tahapan perkembangan sikonia yang diamati. Sampel benih diekstrak dari 100 gram sikonia F. hispida dan F. racemosa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tahapan perkembangan sikonia jantan dan sikonia betina F. hispida. Sikonia jantan dan sikonia F. racemosa mengalami 5 fase perkembangan yaitu fase A, B, C, D, dan E, sedangkan sikonia betina mengalami 4 fase perkembangan yaitu fase A, B, C dan E. Sikonia betina F. hispida tidak mengalami fase D karena tidak memiliki bunga jantan. Hasil pengamatan karakter morfologi bunga menunjukkan bahwa bunga betina dan bunga gall pada F. hispida dan F. racemosa dapat dibedakan berdasarkan tepal, stigma, dan panjang stilus, sedangkan karakter pembeda pada bunga jantan ialah jumlah stamen. Berdasarkan hasil pengamatan bagian-bagian bunga F. hispida dan F. racemosa lebih mudah dibedakan pada fase C. Jumlah bunga jantan, bunga betina, dan bunga gall pada F. hispida dan F. racemosa bervariasi, namun secara umum bunga jantan berjumlah lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina dan bunga gall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih F. hispida dan F. racemosa yang dihasilkan pada akhir fase E dalam satu musim tergolong melimpah meskipun persen kecambah benih keduanya tidak terlalu tinggi. Benih F. hispida dan F. racemosa bersifat rekalsiltran sehingga sebaiknya segera dikecambahkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTropical Silvi Cultureid
dc.subject.ddcFicusid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePerkembangan Sikonia, Morfologi Bunga, serta Perkecambahan Benih Ficus hispida L.f. dan F. racemosa L. di Kampus IPB Darmaga, Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBunga betinaid
dc.subject.keywordbunga betinaid
dc.subject.keywordbunga jantanid
dc.subject.keywordkarakteristik morfologiid
dc.subject.keywordpersen kecambah benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record