dc.description.abstract | Ikan sumatra albino (Puntigrus tetrazona) merupakan salah satu ikan hias
asli Indonesia yang berasal dari Pulau Sumatera. Warna pada ikan sumatra sangat
berpengaruh terhadap nilai jual, disisi lain ikan hias hasil budidaya mengalami
penurunan kualitas warna yang lebih rendah, dipengaruhi dari karotenoid dalam
tubuh. Ikan sumatra tidak dapat memproduksi karotenoid dalam tubuhnya, guna
mengatasi permasalahan ini, maka dibutuhkan alternatif berupa penambahan
karotenoid dalam pakan untuk memperbaiki kualitas warna. Sumber karotenoid
dapat berasal dari bahan alami yaitu bayam merah. Berdasarkan hasil analisis
bayam merah mengandung karotenoid sebanyak 70,33 ppm sehingga dapat
digunakan sebagai alternatif sumber karotenoid untuk meningkatkan kualitas/
kecerahan warna pada ikan sumatra albino (P. tetrazona).
Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan sumatra albino
berumur 3 bulan, panjang awal 3,49±0,02 cm, dan bobot 0,54±0,04 g. Ikan
diberikan pakan buatan berupa pelet yang mengandung tepung bayam merah
(TBM) berukuran 1 mm. Bahan lain yang digunakan dalam pembuatan pakan
yaitu tepung ikan, tepung kedelai, tepung pollard, tepung tapioka, minyak ikan,
vitamin dan mineral. Peneltian ini di desain menggunkan rancangan acak lengkap
dengan empat perlakuan suplementasi (TBM) dengan dosis 0%, 2%, 4%, 6%
dan tiga ulangan. Ikan diberi pakan tiga kali sehari dilakukan secara at satiation
pukul 08.00, 12.00 dan 16.00, pemeliharaan ikan dilakukan selama 42 hari.
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan setiap seminggu sekali
sebanyak 30% volume air dan dilengkapi dengan filter mini. Kualitas air selama
peneltian masih dalam toleransi untuk hidup ikan sumatra albino. Sebagai
parameter uji untuk mengevaluasi kualitas warna dan analisis total karotenoid
pada jaringan tubuh, pertumbuhan panjang dan bobot.
Berdasarkan hasil kuantifikasi warna chroma (C), nilai tertinggi dicapai
pada perlakuan pemberian 6% TBM, yaitu C (20,57±1,12%), dan nilai terendah
pada kontrol 0% TBM, yaitu C (15,75±0,86%). Sedangkan nilai hue (H),
meningkat signifikan pada perlakuan pemberian 2-6% TBM jika dibandingkan
dengan kontrol 0% TBM (P<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa warna ikan
sumatra albino adalah kuning-jingga-merah dengan angka H (66-87°), sedangkan
untuk nilai kuantifikasi light (L), tampak bahwa pemberian berbagai dosis TBM
tidak menunjukkan perubahan, yaitu semua perlakuan sama L (60,83-68,81%).
Berdasarkan hasil analisis total karotenoid pada jaringan tubuh ikan sumatra
albinodengan suplementasi TBM dapat meningkatkan total karotenoid pada kulit,
sirip, dan daging. Semakin tinggi dosis TBM diberikan, maka semakin meningkat
total karotenoid pada jaringan tubuh ikan sumatra albino. Nilai tertinggi pada
dosis 6% TBM dengan karotenoid pada kulit sebanyak 16,10±0,01 ppm, sirip
50,44±0,01 ppm, dan daging 3,69±0,01 ppm. Berdasarkan hasil tersebut, total
kandungan karotenoid terbanyak pada ikan sumatra albino terdapat pada jaringan
sirip. Secara keseluruhan suplementasi (TBM) pada pakan sebagai sumber
karotenoid alami memberikan perbaikan terhadap kualitas warna ikan sumatra
albino dibandingkan dengan tidak diberi tepung bayam merah. Terlihat bahwa
pemberian dosis TBM 6% menghasilkan warna jingga kemerahan.
Hasil dari performa pertumbuhan ikan sumatra albino untuk nilai rata-rata
bobot individu pada akhir penelitian dengan semakin meningkatnya dosis TBM,
ternyata tidak memengaruhi bobot rata-rata akhir ikan, yaitu 0,84-0,87 g, namun
meningkatkan panjang rata-rata akhir ikan yang diberi TBM, dangan panjang
akhir mencapai 3,75-3,79 cm (P<0,05).
Suplementasi tepung bayam merah dapat meningkatkan kualitas warna ikan
sumatra albino dan memberikan pengaruh yang nyata terhadap perbaikan kualitas
warna secara visual, dengan dosis terbaik TBM 6% . | id |