Show simple item record

dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorKuntoro, Eri
dc.date.accessioned2019-05-20T04:15:53Z
dc.date.available2019-05-20T04:15:53Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97550
dc.description.abstractSelama periode tahun 2000-2016, terjadi peningkatan keterbukaan perdagangan, transformasi struktural dan ketimpangan pendapatan di Indonesia pada waktu yang bersamaan. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah peningkatan ketimpangan di Indonesia disumbang oleh adanya keterbukaan perdagangan dan transformasi struktural yang meningkat. Berdasarkan teori ekonomi hubungan ketiga variabel tersebut juga dimungkinkan terjadi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Pengaruh keterbukaan ekonomi terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia, (2) Pengaruh transformasi struktural pertanian-industri terhadap ketimpangan pendapatan, (3) Pengaruh transformasi struktural pertanian-jasa terhadap ketimpangan pendapatan dan (4) Kelompok penduduk menurut kuintil yang memperoleh manfaat dari keterbukaan ekonomi dan transformasi struktural. Keterbukaan ekonomi diukur dari keterbukaan perdagangan dan FDI-inflow, sedangkan transformasi struktural yang dicakup yaitu dari sektor pertanian-industri dan dari pertanian-jasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Generalized Methods of Moment (GMM). Hasil pemodelan panel dinamis dengan data 33 provinsi selama periode 2007- 2016 menghasilkan kesimpulan bahwa secara umum peningkatan keterbukaan ekonomi berpotensi menurunkan ketimpangan sedangkan peningkatan FDI justru meningkatkan ketimpangan. Namun pengaruh keterbukaan perdagangan dalam menurunkan ketimpangan semakin kecil pada 14 provinsi eksportir barang tambang dan pertanian selama periode booming komoditas. Berdasarkan pemodelan menurut kuintil pengeluaran diketahui bahwa keterbukaan perdagangan signifikan meningkatkan share pengeluaran penduduk pada kuintil 2 dan 3. Sementara itu, transformasi dari sektor pertanian-jasa signifikan mengurangi ketimpangan baik secara nasional maupun pada daerah kota atau desa. Sedangkan transformasi pertanian-industri justru berpotensi meningkatkan ketimpangan. Hasil regresi quintile share juga mendukung bahwa transformasi pertanian-jasa mampu menurunkan ketimpangan karena transformasi tersebut mampu menaikkan share penduduk pada kuintil 1 dan 3 dan menurunkan share penduduk kuintil 5. Pengaruh berbeda ditemukan pada transformasi pertanian-industri yang hanya meningkatkan share pengeluaran penduduk pada kuintil 4. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterbukaan perdagangan mampu menurunkan ketimpangan namun tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk miskin. Sementara itu, penurunan ketimpangan yang disebabkan transformasi struktural pertanian-jasa memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan pada penduduk miskin dan penduduk kelas ekonomi menengah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcIncomeid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Indonesiaid
dc.titlePengaruh Keterbukaan Ekonomi dan Transformasi Struktural terhadap Ketimpangan Pendapatan di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFDIid
dc.subject.keywordketerbukaan perdaganganid
dc.subject.keywordketimpangan pendapatanid
dc.subject.keywordkuintil pengeluaranid
dc.subject.keywordtransformasi strukturalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record