dc.description.abstract | Sapi madura merupakan sapi lokal indonesia yang berasal dari persilangan
antara Bos indicus (zebu) dan Bos javanicus (banteng). Sapi madura dipelihara
untuk berbagai tujuan seperti karapan (balapan sapi), sonok (lomba kecantikan),
dan pedaging. Gen insulin-like growth factor 1 (IGF-1) esensial untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan metabolisme hewan. Hal ini menjadikan IGF-1 sebagai
kandidat gen yang penting untuk sifat ekonomis dari peternakan sapi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan variasi nukelotida pada sapi karapan dan
pedaging. Sebanyak masing-masing 10 sampel DNA sapi kerapan dan pedaging
dilakukan amplifikasi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan
primer AF553 dan AF554. Amplikon kemudian di-pool berdasarkan kategori jenis
sapi untuk dilakukan sekuensing. Hasil amplifikasi diperoleh sebagian dari intron
3, ekson 4, dan intron 4 sepanjang 762 pb. Data hasil sekuensing dilakukan
pensejajaran menggunakan aplikasi MEGA 7 dengan menggunakan Bos indicus
(NC032654) sebagai referensi sekuen untuk mengamati adanya variasi nukleotida.
Hasil pensejajaran sekuen menunjukkan tidak ada variasi nukleotida pada intron 3
dan ekson 4. Satu variasi nukleotida berupa mutasi transisi G491A ditemukan di
intron 4. | id |