dc.description.abstract | Palabuhanratu memiliki potensi cukup tinggi untuk usaha perikanan tangkap,
karena memiliki ikan hasil tangkapan yang bernilai ekonomis tinggi. Diantaranya
adalah ikan tuna, tongkol, cakalang, layur, kakap, tenggiri, dan ikan kecil lainnya.
Nelayan di Palabuhanratu menangkap ikan pelagis kecil dengan menggunakan
beberapa alat tangkap, salah satunya adalah bagan apung yang pengoperasiannya
menggunakan jaring angkat dan dioperasikannya pada malam hari hanya
menggunakan lampu sebagai alat bantu penangkapan. Amino Acid Fish
Aggregation (AFA) merupakan alat pengumpul ikan yang bekerja memanfaatkan
indera penciuman dan pengecapan. Salah satu kandungan kimia utama yang
berpengaruh terhadap respon penciuman ikan yaitu asam amino. Asam amino
yang digunakan pada penelitian ini dari cumi-cumi. Tujuan penelitian ini adalah
menghitung komposisi hasil tangkapan bagan apung menggunakan AFA,
mengetahui kelayakan hasil tangkapan bagan apung menggunakan AFA, dan
mengetahui banyaknya hasil tangkapan pada waktu sebelum tengah malam. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berat hasil tangkapan per jenis ikan,
panjang hasil tangkapan per jenis ikan, dan berat hasil tangkapan per waktu
hauling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan dengan
menggunakan AFA di perairan palabuhanratu berjumlah 5 jenis ikan hasil
tangkapan yang didominasi oleh teri yaitu sebesar 63,23% atau memiliki berat
total 120 kg dan kelayakan tangkap pada ikan layur sebesar 36,14%, tembang
96,55%, teri 85,22%, ikan tongkol dan kembung 100%. Waktu hauling terbaik
yaitu pada waktu sebelum tangah malam yang menghasilkan hasil tangkapan
sebanyak 103,731 kg. | id |