Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarsono
dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorYahya, Sudirman
dc.contributor.authorSule, Marenda Ishak Sonjaya
dc.date.accessioned2019-05-13T07:48:43Z
dc.date.available2019-05-13T07:48:43Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97326
dc.description.abstractPada tahun 1990an, Indonesia merupakan Negara pengekspor teh ke lima dunia, akan tetapi mengalami kemunduran sejak tahun 2000-an. Kemunduran pada perkebunan teh dapat juga dilihat dari laju konversi tanaman teh yang mencapai 1.000 ha/tahun; produktivitas yang kian menurun; kurangnya sumberdaya manusia yang terampil pada perkebunan teh, lemahnya sistem kerjasama dan sebagainya. Salah satu yang menjadi permasalahannya adalah perubahan iklim, baik terhadap suhu udara, curah hujan, muka air laut, arah angin, kelembaban, penutupan awan dan lain sebagainya. Perubahan ini berakibat pada pola tanam, kesesuaian lahan, produktivitas dan juga kualitas tanaman. Hal ini akan terasa lebih pada tanaman-tanaman tahunan karena dampak yang dirasakan akan sangat panjang, oleh karenanya dibutuhkan tindakan antisipasi yang tepat. Atas dasar hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi lahan yang berpengaruh pada tanaman teh, termasuk guna mendapatkan kriteria kesesuaian lahan yang menggambarkan produktivitas dan kualitas teh. Penelitian dilakukan dengan tujuan : Pertama, menyusun dan menyempurnakan kriteria kesesuaian lahan. Kedua, mengklasifikasikan kesesuaian lahan perkebunan teh di Kabupaten Bandung dan Cianjur berdasarkan kriteria kesesuaian lahan yang baru. Ketiga, menganalisis hubungan konversi tanaman perkebunan teh dengan faktor karakteristik/kualitas lahan. Keempat, menentukan tingkat keuntungan atau kerugian dari usaha perkebunan teh dan hubungannya untuk kesesuaian lahan. Penelitian dilaksanakan dalam 5 tahap kegiatan, yaitu (1) Pengumpulan data meliputi : identifikasi tipe penggunaan lahan, penentuan lokasi penelitian, penentuan satuan lahan pengamatan, karakterisasi lahan, dan pengamatan komponen produktivitas dan kualitas pada petak percobaan, (2) Analisis kesesuaian lahan dan penyusunan kriteria meliputi : klasifikasi kesesuaian lahan berdasarkan kriteria yang ada, analisis hubungan dan klasifikasi kesesuaian lahan dengan karakteristik/kualitas lahan terhadap produktivitas tanaman dan kualitas hasil, dan penyusunan kriteria lahan yang baru. (3) Mengklasifikasi kesesuaian lahan berdasarkan kriteria yang baru; dan (4) menganalisis hubungan kriteria kesesuaian lahan yang disempurnakan dengan konversi tanaman teh; dan (5) Menganalisis kelayakan finansial; Pengamatan dilakukan pada 21 profil tanah untuk mendapatkan kriteria kesesuaian lahan yang disempurnakan, sedangkan pengamatan terhadap lahan terkonversi tanaman dilakukan pada 3 profil tanah. Dari 21 profil pengamatan tersebar, kemudian dilakukan validasi melalui pengamatan pada 6 profil tanah. Kriteria kesesuaian lahan disusun berdasarkan karakteristik/kualitas lahan yang berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas teh. Hubungan karakteristik lahan/kualitas lahan terhadap produktivitas dan kualitas teh dianalisis berdasarkan uji korelasi dan regresi, sedangkan identifikasi karakteristik lahan penentu produktivitas dan kualitas teh didasarkan analisis regresi stepwise. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik lahan penentu produktivitas dipengaruhi oleh temperatur dan curah hujan, sedangkan karakteristik penentu kualitas teh adalah temperatur dan kapasitas tukar kation (KTK). Berdasarkan hasil analisis kualitas lahan, baik produktivitas dan kualitas teh ditentukan oleh temperatur. Penelitian selanjutnya, dilakukan guna menilai klasifikasi kesesuaian lahan berdasarkan kriteria yang baru. Hasil analisis menunjukkan bahwa produktivitas di Kabupaten Bandung pada umumnya sangat sesuai atau S1, sedangkan di Kabupaten Cianjur tidak sesuai atau N. Berdasarkan kriteria yang baru juga ditentukan bahwa faktor curah hujan dan suhu merupakan faktor yang menjadi penyebab konversi. Selanjutnya, hasil analisis finansial menunjukkan pada perkebunan teh > 2.400 kg/ha/tahun, B/C ratio rata-rata > 2,87. Pada produktivitas di atas 1.800 kg/ha/tahun B/C ratio > 1,59. Pada produktivitas < 1.200 kg/ha/tahun B/C ratio < 1.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcLand Evaluationid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBandung-Jawa Baratid
dc.titleEvaluasi Lahan Perkebunan Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze var. assamica) di Kabupaten Bandung dan Cianjur.id
dc.subject.keywordfinansial tehid
dc.subject.keywordiklimid
dc.subject.keywordkarakteristik lahanid
dc.subject.keywordkonversi tanamanid
dc.subject.keyworddan kualitas lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record