Fraksionasi Bahan Organik Tanah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Hutan Penelitian Dramaga dan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.
Abstract
Turnover bahan organik tanah (BOT) merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk mengetahui berapa lama bahan organik dapat bertahan dalam
tanah sebelum diemisikan ke atmosfer dalam bentuk CO2. Keberadaan BOT
berkaitan dengan proses dekomposisi dan interaksinya dengan komponen tanah
yang lain. Keberadaan BOT di dalam tanah berdasarkan ikatannya dibagi ke dalam
tiga bentuk, yaitu bahan organik bebas (belum terlapuk), bahan organik berikatan
dengan klei, dan bahan organik berikatan dengan seskuioksida. Sedangkan
berdasarkan bentuk senyawanya BOT dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu asam
humat, asam fulvat, dan humin. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui distribusi bentuk BOT dan hubungan fraksionasi BOT dengan turnover
BOT di bawah tegakan pinus (Pinus merkusii) di Hutan Penelitian Dramaga (HPD)
dan Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP). BOT difraksionasi ke dalam
bentuk BO bebas, BO terikat klei, dan BO terikat Fe dan Al. Selain itu, BOT juga
difraksionasikan bentuk asam organiknya meliputi asam humat (HA), asam fulvat
(FA), dan humin. Kadar mutlak bahan organik bebas dan bahan organik terikat Fe
dan Al mengalami penurunan dari lapisan atas ke lapisan bawah, tetapi proporsi
terhadap bahan organik tanah total meningkat. Sedangkan bahan organik terikat klei
mengalami penurunan baik proporsi maupun kadar mutlaknya. Rasio klei/BOT di
lokasi HPD yang lebih rendah dibandingkan lokasi TWAGP menunjukkan bahwa
klei di lokasi HPD lebih banyak mengikat bahan organik dibandingkan dengan
lokasi TWAGP. Potensi klei mengikat bahan organik di lokasi HPD secara umum
lebih tinggi dibandingkan dengan di lokasi TWAGP yang ditandai dengan rasio
klei/BO-klei yang lebih tinggi. Kekuatan hubungan turnover BOT pada profil tanah
di lokasi HPD adalah berkorelasi lemah dengan BO terikat klei, dan humin;
berkorelasi cukup erat dengan BO terikat Fe dan Al, dan asam fulvat; berkorelasi
erat dengan asam humat; serta berkorelasi sangat erat dengan BO bebas. Sementara
pada lokasi TWAGP kekuatan hubungan turnover BOT berkorelasi tidak erat
dengan BO bebas, BO terikat klei, dan humin; berkorelasi cukup erat dengan asam
humat; berkorelasi erat dengan BO terikat Fe dan Al; serta berkorelasi sangat erat
dengan asam fulvat.