Manajemen Panen dan Pascapanen Paprika Kerucut (Capsicum annuum) di Ammerlaan Growers BV De Lier, Belanda.

Abstract

Tingginya permintaan dan produksi membuat penanganan panen dan pascapanen perlu dilakukan dengan tepat agar kualitas paprika tetap terjaga. Penggunaan teknologi yang efisien menjadi kebutuhan petani di dunia. Revolusi industri 4.0 mendorong terjadinya revolusi pertanian 4.0 (agriculture 4.0) yang melahirkan inovasi teknologi bagi sektor pertanian secara umum. Magang ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman penulis dalam budidaya paprika khususnya pada bagian manajemen panen dan pasca panen paprika dalam skala komersil. Perusahaan ini memproduksi paprika kerucut dan paprika kerucut mini. Produksi paprika dilakukan dengan sistem hidroponik menggunakan rockwool sebagai media tanam dan irigasi tetes sebagai sistem irigasi. Paprika kerucut yang ditanam adalah paprika Sweet Palermo (RZ F1). Panen dimulai sejak minggu ke 14 setelah pindah tanam. Hasil pengamatan menunjukan tinggi dan jumlah daun meningkat setiap minggunya. Hal ini menunjukan penambahan source yang konstan menambah source strength untuk pembentukan buah. Kegiatan taksasi produksi membantu dalam pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja dan estimasi produksi. Penetapan kriteria kelas mutu panen membantu dalam menyeragamkan hasil panen dan pemenuhan keinginan konsumen sesuai kelas mutu. Penanganan pasca panen dengan menggunakan mesin dalam pengemasan dan mengatur ruang penyimpanan tetap dalam kondisi suhu 10-13 oC dan kelembaban 90-95% memberikan shelf life yang lebih panjang dan sesuai dengan kondisi yang diinginkan paprika. Untuk mengatasi fluktuasi produksi dapat dilakukan pengaturan dengan hanya memelihara 2 buah per tanaman. Penggunaan alat, mesin dan teknologi untuk kegiatan panen dan pasca panen memberikan kemudahan dan sesuai dengan keadaan optimal yang dikehendaki paprika.