| dc.description.abstract | Labu memiliki keragaman yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan identifikasi untuk pengembangan di bidang pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penampilan agronomi dan kualitas buah 28 genotipe labu sebagai kandidat materi genetik dalam program pemuliaan tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2018 – September 2018 di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Pasirkuda, Bogor dan Laboratorium Pasca Panen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan perbesaran (Augmented) faktor tunggal yaitu 23 genotipe uji serta 5 varietas pembanding labu dengan 4 ulangan. Seluruh peubah kuantitatif berpengaruh nyata pada tiap genotipe kecuali peubah padatan terlarut total dan asam tertitrasi total. Nilai padatan terlarut total pada varietas pembanding berkisar 4.82 – 6.06 oBrix sedangkan pada genotipe uji berkisar 1.21 – 8.33 oBrix. Genotipe uji yang memiliki nilai padatan terlarut total lebih tinggi dari varietas pembanding yaitu LuckyF1, BV333F1, dan NNV88F1. Rata-rata bobot buah per buah varietas pembanding berkisar 352.5 – 1,363.5 g dan genotipe uji berkisar 131.6 – 1,651.0 g. Empat genotipe uji dengan rata-rata bobot terbesar adalah LPIND16, NNVLO20, LABGR14, dan LuckyF1. Karakter lingkar buah berkorelasi positif sangat nyata terhadap karakter bobot buah per buah (r = 0.775). Nilai PTT berkorelasi negatif secara nyata terhadap panjang buah (r = -0.359). Berdasarkan hasil analisis gerombol, genotipe labu dikelompokkan menjadi tiga dengan jarak kemiripan 0.663. Kelompok 1 terdiri dari 18 genotipe yaitu Labu Madu F1, PMUSA01, LMBGR12, BV333F1, NNVMIX18, LBIND06, LPIND04, PMTH09, LMJTG13, LPIND15, NNVMINI17, LuckyF1, NNV88F1, LPIND16, Golden Mama35, Suprema F1, Hammer, dan Kusuma F1. Kelompok 2 terdiri dari 1 genotipe yaitu NNVLO20. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok 3 terdiri dari 5 genotipe yaitu LBIND02, NNVNGA19, NNV07, LBINDO08, dan LABGR14. | id |
