Analisis Dampak Ekonomi dan Mekanisme Penarikan Tiket Wisata Curug Nangka Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2019Author
Widyanti, Erlina
Ekayani, Meti
Pramudita, Danang
Metadata
Show full item recordAbstract
Jawa Barat memiliki potensi wisata alam sangat banyak, salah satunya
Wana Wisata Curug Nangka. Curug yang paling diminati adalah Curug Nangka.
Aktivitas wisata memberikan dampak ekonomi dan juga berpotensi menimbulkan
penurunan kualitas lingkungan yang berdampak pada penurunan jumlah
wisatawan sehingga mempengaruhi penerimaan kegiatan wisata. Penarikan tiket
didua gerbang juga berpotensi menurunkan jumlah pengunjung. Oleh karena itu,
perlu dikaji dampak ekonomi dari kegiatan wisata di Curug Nangka, WTP
pengunjung terhadap harga tiket masuk, persepsi wisatawan terhadap fasilitas
wisata, dan upaya perubahan dua gerbang menjadi satu gerbang. Metode
penelitian yang digunakan adalah Keynesian Income Multiplier, Contingent
Valuation Method, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
Keynesian Income Multiplier adalah 0,77. Nilai Ratio Income Multiplier Tipe I
dan tipe II adalah 2,42 dan 2,86. Nilai Multiplier Effect < 1 menunjukkan
keberadaan objek wisata tersebut masih memiliki dampak rendah terhadap
perekonomian masyarakat lokal. Kesediaan membayar pengunjung bervariasi dari
Rp 25.000 sampai Rp 50.000 dengan rata-rata WTP sebesar Rp 30.800. Tiket
masuk wisata disarankan sebesar Rp 25.000 per tiket karena memperoleh estimasi
penerimaan tertinggi kegiatan wisata sebesar Rp 2.261.825.000. Dana tambahan
dapat digunakan untuk upaya penambahan dan perbaikan fasilitas objek wisata.
Penerapan tarif tiket masuk Rp 25.000 melalui mekanisme dua gerbang berpotensi
mengurangi estimasi penerimaan objek wisata dari Rp 1.990.406.000 menjadi Rp
271.419.000 dan berpotensi menurunkan jumlah pengunjung yang datang
sehingga mekanisme penarikan yang disarankan adalah mekanisme penarikan satu
gerbang.