Show simple item record

dc.contributor.advisorKawaroe, Mujizat
dc.contributor.advisorHefni
dc.contributor.advisorPutri, Neviaty
dc.contributor.authorIlhami, Bq Tri Khairina
dc.date.accessioned2019-04-11T03:40:49Z
dc.date.available2019-04-11T03:40:49Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97054
dc.description.abstractAkhir abad 21 diperkirakan karbondioksida (CO2) di atmosfer meningkat dua kali lipat seiring dengan berkembangnya industri dan meningkatnya penggunaan energi fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas. Keadaan ini dapat meningkatkan CO2 di atmosfer hampir 40% dan menurunkan pH sebesar 0.3-0.4 unit. Dampak yang dapat ditimbulkan dari peningkatan CO2 di atmosfer yaitu asidifikasi. Asidifikasi dapat menyebabkan perubahan struktur kimia karbonat dan penurunan pH. Kondisi perairan pada pH rendah dapat menghambat fotosintesis, menghambat pertumbuhan, menurunkan respon imun dan mengganggu kalsifikasi organisme. Salah satu biota yang terkena dampak asidifikasi yaitu lamun. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang berfungsi sebagai habitat, tempat memijah (spawning ground), mencari makan (feeding ground), pengasuhan (nursery ground) dan sebagai penyerap karbon di laut. Penelitian ini mengkaji pengaruh pH terhadap respon fisiologis dan anatomi Thalassia hemprichii. Respon fisiologis yang dikaji mencakup kandungan klorofil, laju fotosintesis, laju pertumbuhan, dan kondisi anatomi jaringan lamun. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol, pH sedang (7.76- 8.00) dan pH rendah (7.50-7.75). Hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan klorofil, laju fotosintesis, dan laju pertumbuhan lamun T. hemprichii lebih besar pada kontrol jika dibandingkan dengan perlakuan pH 7.58, dan hasil uji ANOVA tidak signifikan. Hasil rata-rata anatomi daun, tebal lapisan epidermis atas, epidermis bawah, dan sel mesofil pada perlakuan pH 7.58 lebih besar jika dibandingkan dengan kontrol, dan hasil uji ANOVA tidak signifikan. Anatomi rhizome menunjukkan tebal lapisan sel korteks lebih besar pada perlakuan pH 7.58 jika dibandingkan dengan kontrol dan hasil uji ANOVA tidak signifikan. Sel stele pada kontrol lebih besar jika dibandingkan dengan perlakuan pH rendah, dan uji ANOVA tidak signifikan. Lapisan epidermis rhizome lebih besar pada perlakuan pH 7.58 jika dibandingkan dengan kontrol, dan hasil uji ANOVA signifikan.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Scienceid
dc.subject.ddcSeagrassid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleRespon Fisiologis Lamun Thalassia hemprichii Terhadap Kondisi pH dalam Proses Asidifikasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnatomi, fotosintesis, klorofil, laju pertumbuhan, seagrassid
dc.subject.keywordAnatomiid
dc.subject.keywordfotosintesisid
dc.subject.keywordklorofilid
dc.subject.keywordlaju pertumbuhanid
dc.subject.keywordseagrassid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record