Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Santun R.P.
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorNotonagoro, Ahmad Ghiyats
dc.date.accessioned2019-04-10T07:44:23Z
dc.date.available2019-04-10T07:44:23Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97047
dc.description.abstractPerubahan penutupan dan penggunaan lahan menyebabkan luasan tutupan vegetasi dan tanaman efektif menjadi semakin kecil, sehingga lahan yang ada tidak dapat lagi berfungsi sebagai sub sistem perlindungan dalam sistem DAS secara keseluruhan. Perubahan pola penggunaan lahan untuk kegiatan usaha ekonomi memberikan manfaat sosial dan ekonomi, namun seringkali berdampak sebaliknya terhadap lingkungan karena dapat mengubah kondisi hidrologi alami Daerah Aliran Sungai (DAS). Perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan menurunnya debit air di musim kemarau atau dapat menyebabkan banjir pada saat musim penghujan. Kualitas lingkungan perlu diperbaiki untuk menjaga keberlanjutan fungsi DAS dengan melestarikan fungsi lahan sebagai daerah tangkapan air melalui arahan penggunaan lahan yang tepat. Oleh sebab itu perlu diketahui perubahan tutupan dan penggunaan lahan yang terjadi dari tahun ke tahun (temporal). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan lahan dan pola perubahannya pada DAS Ketahun bagian Hulu periode 2000-2016, menganalisis kondisi hidrologi DAS Ketahun bagian Hulu menganalisis keterkaitan perubahan penggunaan lahan dengan komponen hidrologinya dan menyusun arahan penggunaan lahan untuk mengurangi fluktuasi debit DAS Ketahun bagian Hulu. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra LANDSAT periode 2000-2016, data curah hujan dan data debit air DAS Ketahun. Proses identifikasi perubahan penggunaan lahan menggunakan metode analisis spasial dengan cara klasifikasi terbimbing (supervised classification). Analisis keterkaitan perubahan penggunaam lahan dengan kondisi hidrologinya menggunakan metode regresi berganda yang dilanjutkan dengan analisis ragam (ANOVA) untuk mengetahui signifikansi korelasinya. Selanjutnya, usulan arahan penggunaan lahan disusun berdasarkan hasil analisis sebelumnya menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil identifikasi penggunaan lahan tahun 2016, hutan masih merupakan penggunaan lahan dominan di wilayah penelitian dengan cakupan wilayah 43,44% diikuti dengan perkebunan (18,28%) dan semak belukar (28,54%). Konversi dari hutan menjadi perkebunan merupakan faktor utama penyebab perubahan penggunaan lahan di wilayah penelitian. Pola perubahan penggunaan lahan berdasarkan luasan yang dominan (luas perubahan > 100 ha) terjadi di wilayah penelitian adalah hutan-kebun-kebun, hutan-hutan-kebun, kebun-hutan-hutan, hutan-semak-semak, hutan-hutan-semak, semak-kebun-kebun, dan semak-semak-kebun. Berdasarkan hasil analisis regresi keterkaitan antara perubahan penggunaan lahan di DAS Ketahun bagian Hulu dengan komponen hidrologinya mengikuti persamaan sebagai berikut: C = 0,62 – 0,009 Ht – 0,02 Kb (R2 = 0,681); Qmax = 722 – 8,81 Ht – 15,8 Kb (R2 = 0, 871); Qmin = 267 – 2,2 Ht – 8,94 Kb (R2 = 0,681) dengan Qmax adalah debit air maksimum, Qmin adalah debit air minimum DAS Ketahun, C adalah koefisien aliran permukaan pada bentang lahan DAS Ketahun bagian Hulu, Ht adalah hutan, dan Kb adalah kebun. Hasil analisis ragam (ANOVA) antara perubahan penggunaan lahan dengan komponen hidrologi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terutama akibat adanya perubahan lahan hutan dan kebun. Hal ini ditunjukkan dengan nilai determinasi (R2) masing masing komponen hidrologi adalah 0,871 untuk debit maksimum (Qmax), 0,681 untuk debit minimum (Qmin) dan 0,698 untuk koefisien aliran permukaan (C). Nilai R2 yang mendekati nilai 1 memberikan arti bahwa variabel penggunaan lahan tersebut secara signifikan mempengaruhi komponen hidrologi di DAS Ketahun bagian Hulu. Arahan jenis penggunaan lahan untuk mengurangi fluktuasi debit sungai di wilayah DAS Ketahun bagian Hulu adalah melakukan pengelolaan dengan menerapkan kaidah konservasi tanah dan air diantaranya penggunaan tanaman pelindung tanah (land cover crops) diantara tanaman utama, penanaman menurut kontur, penggunaan guludan dan penterasan lahan. Fungsi pemerintah dalam hal pengawasan, penegakan dan penerapan kebijakan perlindungan kawasan hutan perlu ditingkatkan untuk menekan laju deforestasi serta upaya perbaikan lingkungan perlu dilakukan di wilayah ini.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBengkuluid
dc.titlePerubahan Penggunaan Lahan dan Keterkaitannya dengan Kondisi Hidrologi di DAS Ketahun Bagian Hulu, Kabupaten Lebong.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordarahan penggunaan lahanid
dc.subject.keyworddebit maksimumid
dc.subject.keyworddebit minimumid
dc.subject.keywordkoefisien aliran permukaanid
dc.subject.keywordhidrologiid
dc.subject.keywordpola perubahan penggunaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record