Strategi Peningkatan Daya Saing Produk Suku Cadang Otomotif dan Elektronik Berbahan Karet di PT BesQ Sarana Abadi.
View/ Open
Date
2018Author
Hanafi, Imron
Hubeis, Aida Vitalaya S
Raharja, Sapta
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam rangka memacu industri otomotif dan elektronik agar dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bersaing di era globalisasi, maka
pengembangan industri manufaktur tidak hanya bertumpu pada industri berskala
besar tetapi perlu dikembangkan ke Usaha Kecil Menengah (UKM). Kendala
yang dihadapi saat ini yaitu keterbatasan modal, SDM, pengembangan produk dan
kases pemasaran. PT BesQ Sarana Abadi merupakan usaha kecil menengah
(UKM) yang bergerak dibidang usaha pembuatan suku cadang berbahan karet.
Dalam rangka meningkatkan daya bersaing maka PT BesQ Sarana Abadi maka
dilakukan penelitian untuk merumuskan strategi daya saing yang tepat. Tujuan
penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keunggulan daya saing produk suku cadang otomotif dan elektonik berbahan
karet; (2) menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi daya
saing industri produk suku cadang otomotif dan elektronik berbahan karet dengan
metode Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE);
(3) menyusun strategi daya saing industri produk suku cadang otomotif dan
elektonik berbahan karet dengan metode Internal External (IE) dan Strengths,
Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) Balance Score Card (BSC); (4)
menyusun prioritas strategi untuk meningkatkan daya saing industri produk suku
cadang otomotif dan elektonik berbahan karet dengan metode Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM).
Secara garis besar yang mempengaruhi daya saing dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu faktor proses produksi, penjualan, dan manajemen. Faktorfaktor
perusahaan yang sudah didapat selanjutnya dilakukan evaluasi faktor
internal dan eksternal dengan metode EFI dan EFE
Dari hasil anaisa didapatkan masih banyak kelemahan dalam perusahaan.
Nilai peluang yang tinggi mengakibatkan perusahaan bisa beroperasi dengan
dengan kekuatan yang ada. hasil IFE nilai kekuatan lebih besar dibandingkan
dengan nilai kelemahan. Sedangkan pada EFE nilai peluang lebih besar
dibandingkan dengan ancaman. Kelemahan utama dari PT. BesQ Sarana Abadi
adalah mesin yang digunakan mesin produksi lama, selain itu juga faktor rejection
rate tinggi, pelatihan terhadap operator kurang dan sistem manajemen mutu belum
dijalankan
Strategi yang disusun untuk meningkatkan daya saing industri produk suku
cadang otomotif dan elektonik berbahan karet berdasarkan SWOT yaitu: (1)
Usaha peningkatan jumlah pelanggan (SO1); (2) Penambahan item baru pada
pelanggan yang sudah ada (SO2); (3) Pengembangan metode baru (SO3); (4)
Pemanfaatan IT dalam komunikasi dengan pelanggan (SO4); (5) Penambahan
supplier (ST1); (6) Melakukan monitoring lingkungan (ST2); (7) Pengiriman
produk tepat waktu (ST3); (8) Melakukan efisiensi pemakaian listrik (ST4); (9)
Menambah modal kerja (WO1); (10) Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
melalui pelatihan (WO2); (11) Monitoring Account Receivable (AR) (WO3); (12)
Menigktakan kepuasan pelanggan (WO4); (13) Mengurangi material lost pada
produksi (WT1); (14) Menurunkan rejection rate produk dalam proses produksi
(WT2); (15) Menurunkan rejection rate produk dari supplier (WT3); (16)
Mengoptimalkan capaian produktivitas (WT4).
Merdasarkan analisis QSPM pada alternatif strategi yang dirumuskan dalam
matriks SWOT PT BesQ Sarana Abadi menghasilkan nilai TAS tertinggi untuk
strategi 1, yaitu strategi Penambahan jumlah pelanggan (SO1) dengan nilai TAS
(5.4). Selanjutnya strategi no. 2 Penambahan item baru pada penggan yang sudah
ada (SO2) dengan nilai TAS (5.34), strategi mengoptimalkan capaian
produktivitas WT4 dengan nilai TAS (4.85), pengembangan metode baru SO3
dengan nilai TAS (4.8), meningkatkan kompetensi karyawan (WO2) dengan nilai
TAS (4.46).
Collections
- MT - Professional Master [807]