Show simple item record

dc.contributor.advisorNurrochmat, Dodik Ridho
dc.contributor.advisorJune, Tania
dc.contributor.authorSuharto, Ari
dc.date.accessioned2019-04-08T01:16:58Z
dc.date.available2019-04-08T01:16:58Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97016
dc.description.abstractPerubahan iklim adalah isu global terkini yang telah diperbincangkan selama lebih dari dua puluh tahun. Di dalam konteks Indonesia, total emisi gas rumah kaca (GRK) dari berbagai sektor termasuk perubahan lahan dan kehutanan, energi, kebakaran gambut, limbah, pertanian dan industri adalah 1.453.957.000 Ton CO2e. Emisi GRK hanya dihitung dari tiga gas utama yaitu CO2, CH4 and N2O. Dalam rangka berkontribusi terhadap komitmen Pemerintah dalam menurunkan emisi GRK, maka upaya mitigasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta untuk mengurangi emisinya dapat dipertimbangkan. Penelitian ini berfokus pada perbandingan seberapa banyak hutan alam sekunder sebelum dijadikan areal HTI mengandung karbon dari pertumbuhan tanaman dan seberapa besar emisi yang dihasilkan dari degradasi hutan, serta seberapa banyak areal HTI mengandung karbon dari pertumbuhan tanaman dan berapa emisi yang dihasilkan dari dekomposisi gambut akaibat pembukaan lahan dan pemanenan, bahan bakar transportasi dan penambahan nutrisi N pada pupuk sintetis. Penelitian ini dilakukan di blok khusus Kesatuan Pengelolaan Hutan Tasik Besar Serkap Riau sejak bulan Mei 2015 hingga Juni 2016. Berdasarkan penelitian ini, kandungan karbon dari hutan alam sekunder sebelum dijadikan areal HTI adalah 61.417.315 ton CO2e, emisi karbon dari hutan alam sebelum dijadikan areal HTI akibat dekomposisi gambut pada saat degradasi hutan adalah 276.814 ton CO2e. Kemudian kandungan karbon dari pertumbuhan tanaman HTI adalah 18.321.886 ton CO2e, dan emisi karbon areal hutan tanaman industri pulp lahan gambut adalah 14.568.891 ton CO2e. Emisi ini timbul akibat dekomposisi gambut pada saat pembukaan lahan, pemanenan dan penggunaan pupuk N sintetis dan bahan bakar transportasi sejak pembukaan lahan hingga pemanenan. Dalam luas 14.546 hektar areal bervegetasi di Blok Khusus KPh Tasik Besar Serkap telah terjadi neraca karbon selama 20 tahun sejak areal tersebut masih berupa hutan alam sekunder hingga diasumsikan menjadi hutan tanaman industri pulp lahan gambut. Selama 20 tahun terlihat bahwa kandungan karbon di areal tersebut mengalami perubahan, dimana kandungan karbon hutan sekunder mengalami penurunan terus menerus akibat laju degradasi hutan disertai dengan emisi dari dekomposisi gambut yang terjadi. Di sisi lain, hutan tanaman industri juga mampu menyerap kandungan karbon dengan intensitas meningkat sejak tahun ke 7-20 seiring dengan laju penanaman sesuai rencana usaha. Emisi dari hutan tanaman industri juga terjadi disebabkan dekomposisi gambut pada saat pembukaan lahan dan pemanenan serta penggunaan pupuk dan bahan bakar transportasi. Untuk areal tanaman kehidupan, baik kandungan karbon dan emisinya tidak signifikan. Untuk areal kawasan lindung, kandungan karbon akan selalu terjaga sehingga tidak terjadi emisi akibat dekomposisi gambut dan kandungan karbonnya akan stabil sejak tahun ke-1-20. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan pengelolaan HTI dalam penyerapan kandungan karbon pada jangka waktu 20 tahun belum mencapai tingkat kandungan karbon yang dimiliki hutan alam sekunder. Bahkan emisi yang terjadi akibat pengelolaan HTI jauh lebih tinggi dibandingkan dengan emisi yang terjadi akibat degradasi hutan sekunder.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcRiau, Sumateraid
dc.titleNeraca karbon pra dan post HTI di Blok Khusus Kesatuan Pengelolaan Hutan Tasik Besar Serkap Riauid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordemisi karbonid
dc.subject.keywordhutan tanaman industriid
dc.subject.keywordkandungan karbonid
dc.subject.keywordpupuk N sintetisid
dc.subject.keywordtransportasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record