Keragaman dan Tanggap Produksi Daun Enam Aksesi Kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap Tinggi Pangkas
View/ Open
Date
2019Author
Styowati, Yuliana
Kartika, Juang Gema
Suketi, Ketty
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemangkasan pada kelor dapat meningkatkan produksi kelor melalui pertumbuhan cabang setelah pemangkasan. Analisis keragaman genetik dapat digunakan untuk kegiatan konservasi dan perakitan varietas unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggap produksi enam aksesi kelor terhadap tinggi pangkas dan untuk mengetahui keragaman beberapa aksesi kelor secara genetik. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 sampai bulan April 2018 bertempat di Kebun Percobaan Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB dan Laboratorium Molekuler Biologi 2, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Terdapat 2 percobaan dalam penelitian ini, yang pertama adalah tanggap produksi enam aksesi kelor terhadap tinggi pangkas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan menggunakan dua faktor yaitu aksesi dan tinggi pangkasan. Percobaan yang kedua adalah analisis kekerabatan genetik enam aksesi kelor yang dilakukan dengan penanda Random Amplified Polymorphism DNA (RAPD) menggunakan 10 primer DNA. Hasil dari percobaan pertama yaitu aksesi Cirebon dan aksesi Bogor menghasilkan bobot panen yang lebih tinggi dibandingkan aksesi lainnya. Perlakuan tinggi pangkasan 120 cm dan 100 cm menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Percobaan kedua menunjukkan adanya polimorfisme atau keragaman genetik pada enam aksesi kelor yang diuji menggunakan penanda RAPD. Percobaan ini menghasilkan tiga kelompok berdasarkan kondisi genetiknya pada koefisien kemiripan 0.67. Kelompok pertama adalah aksesi Bogor, Pasuruan, Probolinggo, dan Kediri. Kelompok kedua terdiri dari aksesi Cirebon, sedangkan kelompok ketiga terdiri dari aksesi Lhokseumawe.