Pengaruh Aplikasi Biochar terhadap Sifat Kimia Tanah dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.).
View/ Open
Date
2019Author
Rizki Triwicaksono Cahyo P.
Indriyati, Lilik Tri
Suryaningtyas, Dyah Tjahyandari
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura
yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Pengelolaan tanah-tanah mineral
masam untuk kepentingan budidaya tanaman cabai menghadapi kendala seperti
pH dan kapasitas tukar kation rendah, maka efisiensi pemupukan rendah dan
pupuk yang diberikan mudah hilang tercuci oleh air. Salah satu upaya untuk
memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan pemberian bahan amelioran, seperti
biochar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian
pembenah tanah yaitu biochar sekam padi, biochar tempurung kelapa, biochar
kayu jeunjing, dan zeolit serta menentukan jenis pembenah tanah (biochar atau
zeolit) terbaik terhadap sifat kimia tanah kaitannya dengan pertumbuhan dan
produksi tanaman cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) pada Latosol dan
Regosol Dramaga. Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan faktor tunggal berupa zeolit dan jenis biochar. Penelitian ini terdiri
dari 5 perlakuan dengan ulangan sebagai kelompok, yaitu tanpa biochar (B0),
biochar sekam padi (B1), biochar tempurung kelapa (B2), biochar kayu jeunjing
(B3), dan zeolit (B4). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga
diperoleh 15 satuan percobaan. Percobaan dilakukan dalam dua set percobaan
pada dua jenis tanah, yaitu Latosol dan Regosol Dramaga. Dosis biochar dan
zeolit yang digunakan setara 15 ton ha-1 atau 450 per polibag. Penentuan dosis
biochar dan zeolit didasarkan pada jumlah populasi tanaman cabai sebanyak
33,333 per hektar dengan jarak tanam 50cm x 60cm. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan biochar sekam padi (B1), biochar tempurung
kelapa (B2), biochar kayu jeunjing (B3), dan zeolit (B4) nyata meningkatkan ratarata
tinggi tanaman, jumlah cabang daun, jumlah buah cabai merah keriting, bobot
buah cabai merah keriting, Cadd, Kdd, Nadd, dan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
pada Latosol Dramaga, serta bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, pH,
Cadd, Kdd, Nadd, dan KTK pada Regosol Dramaga. Perlakuan biochar sekam padi
(B1) menunjukkan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
cabai merah keriting dengan rata-rata tinggi tanaman 60 cm, jumlah cabang daun
sebanyak 84, jumlah buah 24 per tanaman, dan bobot cabai merah keriting sebesar
47.83 g tanaman-1 atau setara dengan 1.59 ton ha-1 pada Latosol Dramaga. Semua
perlakuan biochar menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman cabai merah keriting, tetapi terjadi kecenderungan peningkatan
hasil yang lebih tinggi daripada perlakuan B0 pada Regosol Dramaga.