Show simple item record

dc.contributor.advisorRachman, Latief Mahir
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorAbrarinef, Okhi
dc.date.accessioned2019-03-21T03:14:12Z
dc.date.available2019-03-21T03:14:12Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96941
dc.description.abstractDaerah Irigasi (D.I) Koto Kandis terletak di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. D.I Koto Kandis memiliki areal 2357 ha. Sektor pertanian yang terdapat di daerah tersebut memiliki potensi yang sangat baik. Kecamatan Lengayang mempunyai lahan pertanian seluas 3561 ha. Namun, faktor penghambat dalam meningkatkan potensi tersebut yaitu dalam hal sumber air yang merupakan faktor penting dalam menunjang sektor pertanian. Debit air yang diperoleh masyarakat Kecamatan Lengayang belum dapat memenuhi segala kebutuhan untuk seluruh areal pertanian yang ada. Menurut Rachman (2017), ciri pengelolaan dan pemeliharaan irigasi yang baik diantaranya: keberlanjutan, efektif, efisien, adil dan merata, proporsional, serta kerjasama. Evaluasi irigasi dapat menggunakan besarnya nilai efisiensi dan efektifitas irigasi. Evaluasi irigasi mencakup beberapa aspek, diantaranya: aspek teknis, legalitas, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan Mengetahui aspek teknis dan sosial yang mempengaruhi evaluasi D.I Koto Kandis dan mengevaluasi jaringan irigasi sekunder D.I Koto Kandis. Lokasi penelitian berada pada lima Nagari di Kecamatan Lengayang, yaitu nagari Kambang Timur, Kambang Tengah, Lakitan, Lakitan Utara, Lakitan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran debit di lapang untuk menghitung efeisiensi dan efektifitas irigasi dan sampling nonprobabilitas melalui pendekatan purposive sampling dalam menentukan responden wawancara untuk evaluasi aspek sosial. Merencanakan suatu sistem irigasi diperlukan analisis hidrologi termasuk mengenai kebutuhan air (consumtive use). Hasil evaluasi jaringan irigasi tersier DI Koto Kandis menunjukkan bahwa nilai efisiensi berada pada kondisi yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai efisiensi sebesar 81.47%. Nilai efektifitas 54.19% menunjukan bahwa masih banyak lahan yang belum terpenuhi kebutuhan air tanamannya. Kandungan sedimen berdasarkan penelitian yaitu rata-rata berat kering 0.049 g/liter tergolong sangat baik. Kurangnya partisipasi P3A dalam operasional dan pemeliharaan sangat mempengaruhi kinerja sistem irigasi. Nilai Kinerja Sistem Irigasi (NKSI) 69,75 maka kinerja kurang dan perlu perhatian, maka diperlukan penanganan operasi, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan (kondisi fisik rusak sedang dengan tingkat kerusakan >20- 40%) serta sosialisasi dan/atau penyuluhan sedang dan pembinaan ringan.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcIrrigation Systemid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleEvaluasi Jaringan Irigasi Sekunder Daerah Irigasi Koto Kandis Kabupaten Pesisir Selatan.id
dc.subject.keywordEvaluasi Irigasiid
dc.subject.keywordSaluran Irigasi Sekunderid
dc.subject.keywordDebitid
dc.subject.keywordEfektivitasid
dc.subject.keywordEfisiensiid
dc.subject.keywordNKSIid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record