Pengaruh Tinggi Genangan dan Pemakaian Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.).
Abstract
Padi memerlukan rata-rata 1 L air untuk menghasilkan 0.698 g gabah.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan kombinasi antara tinggi genangan dan
pemakaian mulsa yang menghasilkan produksi dan efisiensi pemakaian air
tertinggi. Selain itu, dipelajari juga respon pertumbuhan dan produksi padi
terhadap tinggi genangan dan pemakaian mulsa. Penelitian dilaksanakan di rumah
plastik Kebun Percobaan Sawah Baru IPB, Dramaga, Bogor pada April hingga
Juli 2018 dengan menggunakan rancangan RKLT faktorial yaitu pemberian mulsa
dan tinggi genangan. Taraf perlakuan tinggi genangan terdiri dari 5 cm di atas
permukaan tanah, 0 cm atau tepat di permukaan tanah, 5 cm di bawah permukaan
tanah atau -5 cm, dan 10 cm di bawah permukaan tanah atau -10 cm. Taraf
perlakuan pemakaian mulsa yaitu mulsa plastik, mulsa jerami, dan tanpa
pemakaian mulsa. Pengulangan percobaan dilakukan sebanyak 3 kali. Satu
rumpun terdiri dari tiga tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
interaksi antara tinggi genangan dan mulsa memengaruhi pertumbuhan dan total
kebutuhan air tanaman padi. Penggunaan mulsa plastik dapat menurunkan tinggi
genangan sampai -5 cm yang tidak menurunkan jumlah anakan secara signifikan.
Kebutuhan air total tanaman pada perlakuan tanpa mulsa, mulsa jerami, dan mulsa
plastik dengan tinggi genangan -5 cm sebanyak 610 mm, 539 mm, dan 543 mm.
Penurunan tinggi genangan sampai -5 cm menurunkan produktivitas sebesar
31.66%. Pemakaian mulsa dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air (EPA)
tanaman. Pemakaian mulsa jerami menghasilkan EPA sebesar 1.19 g gabah L-1,
mulsa plastik menghasilkan EPA sebesar 1.24 g gabah L-1. Keduanya lebih tinggi
dibandingkan pada perlakuan tanpa mulsa yaitu 1.00 g gabah L-1.