Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.authorSyafriana, Amira
dc.date.accessioned2019-03-18T04:21:48Z
dc.date.available2019-03-18T04:21:48Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96916
dc.description.abstractPembangunan wilayah merupakan proses yang berdampak multidimensional. Namun, pembangunan wilayah yang terjadi seringkali kurang memperhatikan aspek pengelolaan air. Sentul City merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Bogor yang berkembang pesat namun memiliki permasalahan pada pengelolaan air. Keterbatasan air baku disebabkan karena minimnya air tanah akibat kemampuan permeabilitas tanah yang rendah dan sering terjadinya gangguan pada sistem distribusi air saat musim kemarau. Hal ini menyebabkan pasokan air baku bergantung pada PDAM Kabupaten Bogor. Padahal, Sentul City memiliki potensi dalam pengadaan air baku mandiri dari limpasan air hujan (stormwater) karena memiliki curah hujan tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan pemanenan air hujan melalui manajemen stormwater, salah satunya dengan rain garden. Rain garden merupakan taman cekung yang dapat memanen, mengumpulkan, dan menyaring stormwater berbasis fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan memberi rekomendasi model rain garden yang sesuai untuk diterapkan di Sentul City. Metode yang dilakukan yaitu pemetaan kondisi eksisting tapak, analisis kesesuaian lahan rain garden, perhitungan dimensi rain garden, dan membuat model rain garden. Berdasarkan hasil penelitian, lokasi yang berpotensi dibangunnya rain garden meliputi kawasan skala mikro dan meso, yaitu Danau Indah, Danau Teratai, Jalan Siliwangi, Jalan M.H Thamrin, dan Plaza Niaga 1. Posisi rain garden dipengaruhi oleh tekstur tanah, permeabilitas tanah, bentuk relief, dan kemiringan lereng tapak. Luas permukaan rain garden yang dibutuhkan yaitu 171,50 m2 di Danau Indah, 312,48 m2 di Danau Teratai, 6.449,88 m2 di Jalan Siliwangi, 6.573,01 m2 di Jalan M.H Thamrin, dan 896,51 m2 di Plaza Niaga 1, sedangkan kedalaman rain garden yang dibutuhkan sebesar 15-30 cm dan 45-60 cm. Perhitungan ini dipengaruhi oleh area tangkapan air dan volume runoff. Model rain garden dirancang berdasarkan aspek bentuk, desain saluran inflow dan outflow, media tanam, dan tanaman. Penerapan tanaman pada model rain garden diutamakan pada jenis tanaman lokal berupa fitoremediator yang adaptif. Sehingga, model rain garden yang dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan kondisi eksisting setiap tapak.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLandscape Architectureid
dc.subject.ddcWater Featureid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleModel Rain Garden dalam Manajemen Stormwater di Sentul Cityid
dc.subject.keywordanalisis kesesuaian lahanid
dc.subject.keywordcurve number methodid
dc.subject.keywordfitoremediasiid
dc.subject.keywordlanskap urbanid
dc.subject.keywordpemanenan air hujanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record