dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017 di Pulau Gili
Timur Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Kawasan pulau kecil
memiliki potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang tinggi serta dapat
dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan Indonesia pada masa
yang akan datang. Pulau-pulau kecil juga memberi jasa lingkungan yang besar
karena keindahan alam yang dimilikinya dapat menggerakkan industri ekowisata
bahari. Pulau Gili Timur Bawean memiliki potensi sumberdaya alam yang
produktif seperti ekosistem terumbu karang beserta biota yang hidup didalamnya,
jasa lingkungan yang ditawarkan seperti kawasan ekowisata bahari dan rekreasi
pantai.
Permasalahannya adalah belum adanya kajian ekonomi terhadap kawasan
tersebut yang dilihat dari berbagai perspektif ekonomi, khususnya ekowisata
bahari. Penelitian ini bertujuan mengestimasi nilai ekonomi kawasan ekowisata
Pulau Gili Timur Bawean, menganalisis daya dukung kawasan serta merumuskan
kebijakan pengembangan potensi sebagai daya tarik ekowisata bahari di Pulau
Gili Timur Bawean melalui analisis prospektif dan analisis dinamik. Hasil
penelitian berdasarkan analisis penawaran wisata menunjukkan bahwa kondisi
aktual jumlah wisatawan tahun 2017 yang berkunjung ke Pulau Gili Timur
Bawean berada pada kondisi over carrying capacity pada aktivitas snorkeling dan
rekreasi pantai. Oleh karena itu pengembangan ekowisata bahari Pulau Gili Timur
Bawean masih dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan potensi terumbu
karang pada spot yang lain.
Berdasarkan analisis permintaan wisata, wisatawan yang berkunjung ke
kawasan ini terbatas pada wisatawan lokal. Sedikitnya wisatawan asing
menyebabkan nilai surplus konsumen dan kesediaan membayar wisatawan cukup
rendah. Pada analisis kelayakan finansial dan analisis kelayakan ekonomi,
memperlihatkan bahwa usaha wisata tersebut layak. Hasil analisis sensitivitas
pada analisis kelayakan finansial, menggambarkan usaha wisata bahari lebih
sensitif terhadap penurunan manfaat daripada kenaikan biaya. Berdasarkan
analisis prospektif terdapat lima faktor kunci rekomendasi kebijakan yang perlu
dilaksanakan yakni: aktivitas wisata, kelembagaan, aktivitas ekonomi, kualitas
SDM, dan sumber daya alam. Analisis dinamik menunjukkan bahwa kawasan
ekowisata bahari Pulau Gili Timur Bawean akan mencapai keberlanjutan dari
dimensi ekologi, ekonomi dan sosial sekitar tahun 2030 pada skenario optimis.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan jumlah wisatawan sesuai
dengan daya dukungnya dan potensi yang ada sehingga pendapatan ekowisata
meningkat | id |