View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Economic and Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Economic and Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Strategi Pengembangan Agroindustri Nilam (Studi Kasus: Koperasi Industri Nilam Aceh di Kabupaten Aceh Barat).

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (25.74Mb)
      Date
      2018
      Author
      Lisma, Yunandar
      Baga, Lukman Muhammad
      Burhanuddin
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu komoditas penghasil minyak atsiri yang memiliki peranan penting di bidang industri. Minyak nilam mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Komoditas ini digunakan sebagai bahan baku agroindustri parfum, kosmetik, sabun, obat-obatan, dan lain-lain. Tingginya kebutuhan minyak nilam dalam industri dikarenakan minyak nilam dapat mengikat bau wangi, tidak cepat hilang dan tahan lama. Selain itu, minyak nilam juga dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati. Limbah dari hasil penyulingan minyak nilam yang terdiri dari ampas daun dan batang berpotensi sebagai bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar dan pupuk kompos. Air dari hasil penyulingan setelah dipekatkan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk aroma terapi. Oleh karena itu, budidaya nilam menjadi target usaha dengan nilai keuntungan yang besar. Provinsi Aceh merupakan penghasil utama minyak nilam. Data dari BPS menunjukkan bahwa Aceh Barat merupakan kabupaten yang memiliki luas lahan terbesar di Provinsi Aceh. Salah satu lembaga yang berperan dalam mengembangkan agroindustri nilam di Aceh Barat yaitu Koperasi Industri Nilam Aceh (KINA) atau disebut dengan KINA Barat. Koperasi ini memiliki peluang untuk menjual produknya ke beberapa perusahaan baik domestik maupun internasional. Akan tetapi, besarnya peluang pasar ini belum dapat diraih oleh KINA Barat, sehingga diperlukan alternatif strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan model bisnis yang sekarang, menganalisis serta merumuskan alternatif strategi baru berdasarkan Business Model Canvas (BMC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara yang berpedoman pada kuesioner sedangkan data sekunder didapatkan dari profil dan laporan KINA Barat serta,dinas atau instansi terkait. Untuk memetakan model bisnis dilakukan dengan menggunakan 9 komponen BMC, kemudian dilakukan analisis SWOT pada setiap komponen tersebut serta menentukan strategi prioritas dari berbagai kendala yang ada. Selanjutnya dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak internal KINA Barat. Hasil FGD tersebut disempurnakan dengan Blue Ocean Strategy untuk menghasilkan model bisnis yang baru. Berdasarkan hasil penelitian, pemetaan BMC pada KINA Barat saat ini menunjukkan bahwa perlu adanya perubahan strategi karena masih terdapat segmentasi pasar yang berpotensi dan belum terlayani dengan baik. Isu internal dan eksternal yang diidentifikasi dengan analisis SWOT saat ini masih belum sempurna karena masih memiliki kelemahan strategis seperti KINA Barat pemenuhan permitaan pasar yang belum maksimal, adakalanya anggota KINA Barat beralih untuk menanam tanaman atsiri lain, minimnya media penyebar informasi, dan melonjaknya biaya produksi nilam. Oleh karena itu perlu memperbaiki dengan memanfaatkan peluang-peluang strategis diantaranya pangsa pasar nilam yang masih terbuka lebar, kualitas minyak atsiri terbaik ada pada nilam, dan adanya fasilitator yang mendampingi anggota KINA Barat dalam menstandarisasi aktivitas kunci. Adapun ancaman strategis yang perlu diperhatikan yaitu munculnya kompetitor baik di dalam maupun luar daerah, adanya subtitusi produk dari minyak atsiri lainnya, berpindahnya pelanggan ke produsen lain, kurangnya kegiatan evaluasi yang mengakibatkan kualitas dari aktivitas kunci menjadi rendah serta adanya gangguan dalam pasokan nilam baik secara kualitas maupun kuantitas. KINA Barat perlu menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman tersebut. Adapun kekuatannya terdiri dari pelanggan yang sudah disegmentasikan, memiliki standar mutu, jaringan pemasok yang terintegrasi antar Tempat Pelayanan Anggota (TPA) dan adanya hubungan baik antara KINA Barat dengan mitra. Alternatif strategi yang lebih baik pada KINA Barat yaitu dengan memfokuskan peningkatan segmentasi pelanggan baru dan meningkatkan proposisi nilam. Menambah dan meningkatkan proposisi nilai, ini akan meningkatkan kegiatan utama, mitra utama, aliran pendapatan, dan struktur biaya ke KINA Barat. Komponen Model Bisnis Kanvas secara komprehensif berubah, tetapi ada beberapa komponen tetap termasuk proposisi nilai dalam bentuk layanan kepada pelanggan dan sumber daya utama yang diperlukan.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96874
      Collections
      • MT - Economic and Management [1739]

      Copyright © Central Library of Bogor Agricultural University.
      Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 West Java Indonesia
      All rights reserved. 2017
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © Central Library of Bogor Agricultural University.
      Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 West Java Indonesia
      All rights reserved. 2017
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository