dc.description.abstract | Ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang cukup dominan tertangkap di perairan Laut Cina Selatan. Pemanfaatan yang semakin intensif oleh perikanan pukat cincin dikhawatirkan akan mengakibatkan penurunan populasinya. Pengetahuan tentang status perikanan selar bentong berbasis studi biologi penting artinya sebagai dasar pertimbangan pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis biologi reproduksi dan dinamika populasi ikan selar bentong meliputi pola pertumbuhan, faktor kondisi, nisbah kelamin, rata-rata ukuran pertama kali matang gonad, tingkat kematangan gonad, indek kematangan gonad, musim pemijahan, rata-rata ukuran panjang pertama kali tertangkap, parameter pertumbuhan, kematian dan tingkat pemanfaatannya. Selain itu penelitian ini juga mengkaji aspek penangkapan meliputi komposisi hasil tangkapan, hasil tangkapan per satuan upaya, musim dan daerah penangkapan serta merumuskan alternatif pengelolaan perikanan pukat cincin di Laut Cina Selatan. Penelitian dilakukan selama 6 tahun (2012-2017). Ikan contoh diambil dari hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di PPN Pemangkat, Kalimantan Barat
Hasil penelitian menunjukkan pola pertumbuhan ikan jantan dan betina bersifat isometrik dan nisbah kelamin dalam kondisi seimbang. Sebagian besar didominasi ikan-ikan muda (TKG 1 immature dan TKG 2 maturing) dan pematangan (ripening, TKG 3). Ikan selar bentong mengalami dua musim pemijahan yakni pada awal musim peralihan I (April-Mei) dan awal musim barat (Desember-Januari). Ukuran rata-rata tertangkap (L50%) sebesar 18cmFL lebih kecil dari nilai pertama kali matang gonad (Lm) yakni 18.8-20.2 cm FL. Panjang asimptotik (L∞) berada pada kisaran 24.1-25 cmFL dengan laju pertumbuhan (K) 0.92-1.1 per tahun. Laju eksploitasi aktual berada 20% diatas nilai optimumnya yang mengindikasikan terjadinya overfishing. Untuk menjaga keletarian sumberdaya ikan selar bentong perlu pembatasan jumlah unit penangkapan dengan cara mengatur perijinan armada penangkapan pada upaya optimumnya yakni 6178 unit atau menurunkan ijin kapal aktual sebesar 20%. | id |