Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyudi, Aris Tri
dc.contributor.advisorPamungkas, Joko
dc.contributor.authorFusvita, Laifa
dc.date.accessioned2019-02-11T04:25:34Z
dc.date.available2019-02-11T04:25:34Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96856
dc.description.abstractInfeksi yang disebabkan virus semakin meningkat jumlah dan frekuensi kemunculannya dalam beberapa dekade terakhir. Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu kelompok retrovirus yang menginfeksi manusia dan sering dikaitkan dengan sindroma atau gejala penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh manusia. Infeksi virus HIV ke dalam tubuh manusia yang terjangkit dalam waktu yang lama menimbulkan gejala acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Gejala simian acquired immunodeficiency syndrome (SAIDS) yang ditimbulkan akibat infeksi Simian retrovirus serotype-2 (SRV-2) mirip dengan gejala AIDS yang disebabkan HIV pada manusia, sehingga SRV-2 dapat digunakan sebagai model dalam seleksi senyawa bioaktif alami yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai antiretrovirus. Mikroorganisme yang berasosiasi dengan spons ternyata telah diketahui dapat menghasilkan senyawa bioaktif. Pada penelitian sebelumnya 17 isolat bakteri yang berasosiasi dengan spons telah berhasil dilakukan. Isolat bakteri diisolasi dari spons yang diperoleh dari perairan Raja Ampat dan Kepulauan Seribu, Indonesia. Ekstrak etil asetat dari ke-17 isolat bakteri telah diuji toksisitasnya terhadap larva Artemia salina dengan LC50 berkisar 30.65±0.81 μg/mL hingga 364.21±31.01 μg/mL, melalui uji brine shrimp lethality test (BSLT). Dua esktrak bakteri dengan LC50 terbaik selanjutnya diuji sitotoksisitasnya sehingga diperoleh nilai IC50. Berdasarkan nilai tersebut, ditetapkan konsentrasi ekstrak yang tidak toksik terhadap sel A549 yang tidak terinfeksi dan dilakukan melalui uji methylthiazoltetrazolium (MTT). Pengaruh ekstrak bakteri HAL 13 dan STILL 33 terhadap penghambatan replikasi virus diuji dengan metode quantitative reverse transcriptase polymerase chain reaction (qRT-PCR), dengan aktivitas penghambatan terhadap replikasi Simian retrovirus 2 (SRV-2) berturut-turut sebesar 68.68%±3.82% dan 43.71%±5.25% setelah 72 jam inkubasi. Analisis kandungan kimia dilakukan pertama kali dengan uji fitokimia, selanjutnya untuk memvalidasi hasil uji tersebut dilakukan identifikasi menggunakan metode gas chromatography mass spectrometry (GCMS). Hasil GCMS menunjukkan bahwa 2 ekstrak bakteri tersebut didominasi oleh senyawa (2-ethylhexyl) phthalate (BEHP), diisooctyl phthalate, pyrrolo [(1.2-a) pyrazine- 1.4-dione, hexahydro-3-(2-methylpropyl)], 3-benzyl-1.4-diaza-2.5-dioxobicyclo (4.3.0) nonane, oleic acid, phytol dan nerol. Senyawa-senyawa tersebut diketahui potensial dalam aplikasinya dibidang medis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMicrobiologyid
dc.subject.ddcAgricultural Microbiologyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor Jawa Baratid
dc.titleBakteri yang Berasosiasi dengan Spons sebagai Penghasil Senyawa Bioaktif yang Berpotensi sebagai Anti-retrovirusid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAktivitas antiretrovirusid
dc.subject.keywordBakteri yang berasosiasi dengan sponsid
dc.subject.keywordGCMSid
dc.subject.keywordHIVid
dc.subject.keywordqRT-PCRid
dc.subject.keywordSRV-2id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record