Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Santun R.P.
dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma
dc.contributor.authorAstuti, Hidayati
dc.date.accessioned2019-01-24T03:05:44Z
dc.date.available2019-01-24T03:05:44Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96508
dc.description.abstractProvinsi Jambi memiliki sektor perkebunan yang bergerak maju dalam pemanfaatan sumberdaya di wilayahnya. Salah satu cara pemanfaatan sumberdaya tersebut adalah dengan meningkatkan produktivitas kelapa sawit yang saat ini menjadi komoditas utama yang digunakan. Keberhasilan pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak hanya ditentukan oleh potensi lahan dan ketersediaannya, tetapi juga ditentukan oleh kelengkapan sarana dan prasarana, pelayanan, aksesibilitas, transportasi, kependudukan, tenaga kerja dan kelembagaan. Oleh karena itu, diperlukan juga pendekatan wilayah yang berkenaan dengan struktur pusat-pusat kegiatan dan pelayanan dalam suatu sistem hirarki yang mempengaruhi tingkat perkembangan perdesaan sekitar areal perkebunan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis produktivitas kelapa sawit antar divisi, antar umur dan antar tahun, menganalisis tingkat perkembangan wilayah, menganalisis pengaruh perkebunan kelapa sawit terhadap perkembangan desa-desa, mengetahui penyerapan tenaga kerja dari desa-desa di sekitar areal perkebunan dan menganalisis pengaruh perkebunan kelapa sawit terhadap pendapatan dan ekonomi wilayah. Penelitian dilakukan di perkebunan PT BKS Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik uji berpasangan, analisis skalogram, analisis deskriptif dan analisis skala likert. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas antar divisi berbeda sangat nyata antara divisi I dengan divisi II dan III. Hasil penelitian dengan analisis uji t menunjukkan produktivitas pada umur 9 tahun berbeda sangat nyata dengan umur 17, 19 dan 23 tahun, sejalan dengan itu umur 17 berbeda sangat nyata dengan umur 19 dan 23 tahun, dan umur 19 tahun tidak berbeda nyata dengan umur 23 tahun. Sebagian besar IPD atau hirarki desa selama periode 1996-2016 tidak mengalami perubahan. Perubahan hirarki hanya terdapat pada 5 desa, dimana 4 desa mengalami peningkatan hirarki dan 3 desa mengalami penurunan hirarki. Semakin dekat jarak desa ke perkebunan maka semakin banyak tenaga kerja desa yang diperkerjakan diperkebunan dan semakin dekat jarak ke perkebunan maka semakin besar pengaruh perkebunan yang dirasakan dalam peningkatan ekonomi wilayah di sekitarnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agriculture University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcLand Resourcesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSurolangun, Jambiid
dc.titleAnalisis Tingkat Produktivitas Dan Perkembangan Wilayah di Areal Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordekonomi wilayahid
dc.subject.keywordkelapa sawitid
dc.subject.keywordpenyerapan tenaga kerjaid
dc.subject.keywordskala likertid
dc.subject.keywordskalogramid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record