| dc.description.abstract | Reklamasi merupakan proses umum pengubahan permukaan lahan pasca tambang menjadi lahan yang dapat dimanfaatkan. Salah satu upaya reklamasi, yaitu penanaman lahan bekas tambang dengan sengon, gamal, dan akasia. Rendahnya kandungan makronutrien seperti fosfat menjadi salah satu penyebab sulitnya tanaman untuk tumbuh pada lahan bekas tambang. Kebutuhan P umumnya dipenuhi melalui pemupukan dengan pupuk NPK. Namun, pemakaian pupuk sintetik yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif sehingga diperlukan agens hayati yang spesifik dan ramah lingkungan dalam melarutkan fosfat. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi bakteri pelarut fosfat (BPF) dari tanah bekas tambang timah di Belitung Timur dan melakukan karakterisasi bakteri pelarut fosfat terpilih. Isolasi dari lima belas sampel tanah menghasilkan 37 isolat BPF. Berdasarkan uji pelarutan fosfat secara kualitatif 37 isolat BPF memiliki nilai indeks pelarutan (IP) berkisar 0.14-1.59. Sebanyak 9 isolat yang memiliki karakteristik morfologi yang berbeda dan nilai indeks pelarutan fosfat yang tinggi dipilih dan dilakukan uji lanjutan menggunakan media agar-agar darah. Lima isolat mampu melisiskan darah karena menghasilkan hemolisin sehingga tidak digunakan dalam tahap pengujian yang selanjutnya. Kemampuan keempat isolat yang terpilih dalam melarutkan P yaitu, pada isolat BT2.05 sebesar 33.95 ppm, BT3.01 sebesar 29.08 ppm, BT2.01 sebesar 19.35 ppm, dan BT1.22 sebesar 13.27 ppm. Berdasarkan identifikasi dengan KIT API 20 NE, isolat BT2.05 dan BT3.01 masing-masing memiliki kemiripan dengan Pseudomonas aeruginosa dan Burkholderia cepacia. | id |
