Analisis Faktor-faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Kopi Robusta di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.
View/ Open
Date
2018Author
Hutauruk, Rian Febrina
Ismail, Ahyar
Amanda, Dea
Metadata
Show full item recordAbstract
Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam sub sektor perkebunan di Kecamatan Siempat Nempu Hulu. Produktivitas kopi yang ada di Kecamatan Siempat Nempu Hulu beragaman. Salah satu isu penyebab keragaman ini yaitu adanya perbedaan keanggotaan kelompok tani. Perbedaan keanggotaan tersebut dirasa menimbulkan perbedaan pada tingkat produksi dan tingkat pendapatan petani pada usahatani tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik usahatani kopi robusta pada petani anggota dan petani non-anggota kelompok tani; (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kopi robusta pada petani anggota dan non-anggota kelompok tani; (3) Menganalisis dan membandingkan tingkat pendapatan petani kopi anggota dan non-anggota kelompok tani di Kecamatan Siempat Nempu Hulu. Metode penelitian yang digunakan ialah metode analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda, dan analisis pendapatan usahatani. Teknik pengumpulan data menggunakan simple random sampling dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu wawancara terhadap 31 petani anggota kelompok tani dan 42 petani non-anggota kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi jumlah pohon, pupuk, pestisida dan dummy keanggotaan kelompok tani berpengaruh nyata pada produksi kopi robusta. Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa usahatani kopi anggota dan non-anggota kelompok tani menguntungkan, dimana petani anggota kelompok tani memiliki pendapatan yang lebih besar dari pada petani non anggota kelompok tani, dengan nilai R/C ratio atas biaya tunai sebesar 5,86 (petani anggota) dan 1,11 (petani non-anggota). Disisi lain, nilai R/C ratio atas biaya total oleh petani anggota bernilai lebih dari 1, sehingga dikategorikan layak dan menguntungkan, sedangkan R/C ratio atas biaya total petani non-anggota bernilai kurang dari satu sehingga usahatani tersebut tidak menguntungkan.