dc.description.abstract | Kerusakan ekosistem mangrove di wilayah pesisir DKI Jakarta telah
mengancam keberadaan hutan mangrove dan keberlanjutan dari fungsi ekosistem
mangrove sebagai penyedia jasa lingkungan bagi makhluk hidup. Alih fungsi lahan
hutan mangrove menjadi tambak dan tempat pemancingan menyebabkan kerusakan
ekosistem mangrove pada Kawasan Ekowisata Mangrove PIK. Setelah menyadari
adanya kerusakan pada lahan mangrove tersebut, Dinas Kehutanan DKI Jakarta
mengusir para perusak hutan mangrove untuk keluar dari kawasan, kemudian
diikuti pula dengan melakukan upaya rehabilitasi mangrove. Upaya pengendalian
kerusakan mangrove tersebut dilakukan dengan cara mengembangkan kawasan
tersebut sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini bertujuan mengestimasi nilai
ekonomi total dan menganalisis status keberlanjutan ekosistem mangrove pada
Kawasan Ekoswisata Mangrove PIK. Penelitian ini menggunakan metode valuasi
ekonomi dengan pendekatan harga pasar (market price), benefit transfer, dan
Travel Cost Method (TCM) untuk menentukan nilai ekonomi total Kawasan
Ekowisata Mangrove PIK. Metode Multi-dimensional Scalling (MDS) dengan alat
analisis Rap_Mforest digunakan untuk menganalisis status keberlanjutan ekosistem
mangrove pada Kawasan Ekowisata Mangrove PIK. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai ekonomi total Kawasan Ekowisata Mangrove PIK sebesar
Rp 1 509 838 320,52. Analisis status keberlanjutan ekosistem mangrove pada
Kawasan Ekowisata Mangrove PIK dengan menggunakan Rap_Mforest
menunjukkan status kurang berkelanjutan untuk dimensi ekonomi dengan nilai
indeks 49,05. Status cukup berkelanjutan untuk dimensi ekologi dan sosial dengan
masing-masing nilai indeks sebesar 59,88 dan 53,75. Pada dimensi kelembagaan
berstatus berkelanjutan dengan nilai indeks 92,12. | id |