dc.description.abstract | Tingginya aktivitas ekonomi di Kota Bogor menyebabkan terjadinya pencemaran air serta sanitasi yang buruk. Salah satu daerah di Kota Bogor dengan akses air tanah yang sulit dan sanitasi yang buruk adalah Kampung Pulo Geulis. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat harus mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk menggunakan air PDAM, AMDK, maupun air isi ulang. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Kampung Pulo Geulis, (2) menganalisis alokasi pengeluaran konsumsi air terhadap pendapatan rumah tangga, (3) menganalisis persepsi masyarakat terhadap air bersih dan estimasi nilai willingness to pay (WTP) masyarakat terhadap perbaikan sistem penyediaan air bersih dari PDAM, (4) menganalisis persepsi masyarakat terhadap dampak pencemaran limbah dan perbaikan kualitas lingkungan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, proporsi pengeluaran, dan contingent valuation method (CVM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat sumber air yang digunakan masyarakat dan membentuk lima pola kombinasi penggunaan air. Pada umumnya, alokasi pengeluaran konsumsi air bersih masyarakat tergolong rendah karena tidak melebihi empat persen dari total pendapatan rumah tangga. Analisis persepsi terhadap air bersih menunjukkan bahwa kualitas air PDAM lebih rendah dari AMDK dan air isi ulang. Hal ini dapat memengaruhi keinginan masyarakat terhadap perbaikan sistem penyediaan air bersih dari PDAM dengan nilai estimasi rata-rata WTP rumah tangga yang cukup tinggi. Menurut masyarakat, pencemaran limbah berdampak pada timbulnya bau tidak sedap dan tercemarnya air sungai. Program perbaikan kualitas lingkungan yang diinginkan masyarakat adalah program pembuatan tanggul dan pengerukan sampah di sungai. | id |