Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorWahjuningrum, Dinamela
dc.contributor.authorRijoly, Stefanno Markus Anthony
dc.date.accessioned2019-01-17T05:49:23Z
dc.date.available2019-01-17T05:49:23Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95879
dc.description.abstractSalah satu bakteri yang menyerang ikan lele dumbo yaitu Aeromonas hydrophila yang biasa dikenal dengan penyakit Motile Aeromonad Septicemia (MAS) atau penyakit bercak merah. A. hydrophila sangat mempengaruhi usaha budidaya ikan air tawar dan seringkali menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi (80-100 %) dalam kurun waktu yang singkat (1-2 minggu). Salah satu jenis rumput laut yang dapat digunakan sebagai bahan antimikroba adalah Gracilaria verrucosa. G. verrucosa memiliki kandungan senyawa-senyawa bioaktif sebagai obat alami, sifat antibakterial pada patogen ikan dan udang. Bahan dalam rumput laut yang mempunyai kemampuan menstimulasi adalah adanya polisakarida bersulfat dimana dalam agar terdapat tiga tipe molekular salah satunya yaitu sulfated galactan (agaropektin). Kandungan sulfat dari ekstrak G. verrucosa berkisar antara 3.25 – 4.79%, dengan adanya kelompok sulfat ini maka terbentuknya sejumlah molekul dengan fungsinya masing-masing salah satunya sebagai immunomodulatory activities. Hasil ekstraksi G. verrucosa dengan menggunakan metanol menghasilkan bahan aktif dari golongan alkaloid dan steroid yang bersifat antibakterial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat antibakterial dari ekstrak rumput laut G. verrucosa terhadap bakteri A. hydrophila dan juga menguji pemberian ekstrak rumput laut G. verrucosa dengan dosis yang berbeda pada pakan ikan lele sebagai antibakteri dalam meningkatkan respons imun dan resistensi ikan lele terhadap serangan penyakit infeksi A. hydrophila. Penelitian ini terdiri atas dua tahapan. Penelitian tahap satu untuk mengevaluasi aktivitas zat antibakterial dari ekstrak rumput laut G. verrucosa dalam menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu A (0.5 g L-1), B (1.0 g L-1), C (1.5 g L-1), D (2.0 g L-1) dan kontrol (0.05 g L-1) larutan chloramphenicol. Ekstrak G.verrucosa dilarutkan dalam 10 mL aquades steril dan diteteskan 20 μL dengan mikropipet pada kertas cakram dan dilakukan ulangan sebanyak tiga kali. Kertas cakram diletakkan di permukaan media yang telah disebar bakteri A. hydrophila dengan konsentrasi 106 CFU mL-1 lalu diinkubasi pada suhu 28 °C. Zona penghambatan bakteri diukur berdasarkan diameter zona bening yang terbentuk menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm. Penelitian tahap dua yaitu menguji dosis efektif ekstrak G. verrucosa dalam pakan ikan untuk meningkatkan respons imun dan resistansi ikan terhadap A. hydrophila. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas enam perlakuan dan masing-masing tiga ulangan, yaitu K- (pakan tanpa ekstrak), K+ (pakan tanpa ekstrak + injeksi A. hydrophila), A (0.5 g kg-1 pakan + injeksi A. hydrophila), B (1.0 g kg-1 pakan + injeksi A. hydrophila), C (1.5 g kg-1 pakan + injeksi A. hydrophila), dan D (2.0 g kg-1 pakan + injeksi A. hydrophila). Konsentrasi bakteri yang digunakan untuk uji tantang yaitu 106 CFU ekor-1 ikan berdasarkan hasil uji LD50. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele dumbo (Clarias sp.) berat 30±5,59 g ekor-1 dipelihara dalam akuarium dengan ukuran 60 × 30 × 30 cm dengan padat tebar 10 ekor/akuarium. Ikan diberi pakan ekstrak secara at satiation sebanyak tiga kali sehari. Penelitian tahap dua ini dibagi menjadi dua bagian yaitu penelitian pencegahan dan penelitian pengobatan dengan perbedaan waktu uji tantang. Penelitian tahapan pencegahan yaitu ikan dipelihara dengan pemberian pakan perlakuan pada hari pertama sampai dengan hari ke-21 dan uji tantang dilakukan pada hari ke-22 pemeliharaan. Penelitian pengobatan yaitu ikan diuji tantang pada hari pertama dan pemberian pakan perlakuan ekstrak setelah 2 jam pasca uji tantang sampai dengan hari ke-21 pemeliharaan. Pengumpulan data parameter dilakukan dengan mengambil darah dari setiap ikan uji. Waktu pengambilan sampel dilakukan pada hari pra-perlakuan (H0), pasca uji tantang yaitu hari pertama (H1), ketiga (H3), dan kelima (H5). Parameter imun yang diukur yaitu total eritrosit (TE), kadar hemoglobin (Hb), kadar hematocrit (Hc), total leukosit (TL), aktifitas fagositik (AF), respiratory burst (RB), laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi pakan (RKP) dan kelangsungan hidup (KH). Hasil penelitian tahap satu uji daya hambat menunjukkan bahwa ekstrak G. verrucosa mampu menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila dengan kisaran zona hambat 7-8 mm dan semakin tinggi dosis yang digunakan semakin besar zona hambatnya. Hasil penelitian tahap dua menunjukkan bahwa respons imun (TE, Hb, Hc, TL, AF dan RB) ikan yang diberi pakan ekstrak mengalami peningkatan dibanding perlakuan kontrol positif maupun kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik pada penelitian pencegahan dan pengobatan adalah dosis 2.0 g kg-1 yang ditunjukkan oleh respons imun yaitu jumlah total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, aktivitas fagositik, dan respiratory burst lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hasil studi pencegahan menunjukkan bahwa pakan ikan dengan perlakuan dosis ekstrak 0.5, 1.0, 1.5, dan 2.0 g kg-1 pakan memiliki kelangsungan hidup berturut-turut yaitu 74.17, 82.50, 83.33, dan 80.84%. Sedangkan pada penelitian pengobatan menunjukkan bahwa pakan ikan dengan dosis ekstrak 0.5, 1.0, 1.5, dan 2.0 g kg-1 pakan memiliki kelangsungan hidup berturut-turut yaitu 70, 73.33, 76.67, dan 73.33%. Persentase kelangsungan hidup penelitian pencegahan dan pengobatan pada perlakuan dosis ekstrak G. verrucosa menghasilkan kelangsungan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif. Ekstrak G. verrucosa memiliki sifat antibakterial terhadap A. hydrophila. Dosis efektif ekstrak G. verrucosa yang memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan respons imun dan juga resistensi ikan lele terhadap infeksi A. hydrophila untuk pencegahan adalah dosis 1.5 g kg-1 pakan dan untuk pengobatan adalah dosis 2 g kg-1 pakan. Pemanfaatan ekstrak G. verrucosa dalam pakan ikan lele memiliki sifat antibakterial, mampu meningkatkan respons imun, dan resistensi dalam upaya pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit MAS yang disebabkan oleh infeksi A. hydrophila.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcCatfishid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePemanfaatan Ekstrak Rumput Laut Gracilaria verrucosa untuk Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele (Clarias sp.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordA. hydrophilaid
dc.subject.keywordClarias sp.id
dc.subject.keywordGracilaria verrucosaid
dc.subject.keywordrespons imunid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record