Survei Tingkat Serangan Zeugodacus cucurbitae pada Tanaman Cucurbitaceae di Daerah Bandung dan Pola Interaksi Lalat dengan Buah Inang di Laboratorium.
Abstract
Lalat buah Zeugodacus cucurbitae merupakan hama utama tanaman
Cucurbitaceae yang dapat menyebabkan busuk pada buah. Serangan Z. cucurbitae
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas buah yang mengakibatkan kehilangan
panen hingga 30-100%. Penggunaan pestisida pada tanaman tersebut diduga
mempengaruhi tingkat populasi lalat buah dan kerusakan buah. Penelitian ini
bertujuan mengetahui tingkat serangan Z. cucurbitae pada empat jenis buah di
pertanaman Cucurbitaceae, serta mengevaluasi preferensi kunjungan lalat
terhadap aroma buah dan preferensi oviposisi pada jaringan buah inang di
laboratorium. Pengambilan contoh buah terserang dilakukan di kebun petani
penghasil buah kabocha, labu siam, peria dan mentimun di Kabupaten Bandung
dan Bandung Barat melalui metode purposive sampling. Ketertarikan lalat
terhadap aroma buah inang diuji dengan metode deteksi bau menggunakan alat
olfaktometer–Y. Preferensi oviposisi diujikan melalui metode pilihan dengan
memaparkan lalat pada keempat buah inang di dalam kurungan. Tingkat serangan
buah oleh Z. cucurbitae tertinggi terjadi pada kebun kabocha sebesar 14.4%, dan
terendah pada labu siam sebesar 2.6 %, dan tidak ditemukan serangan lalat pada
mentimun saat survei di lapangan. Penggunaan insektisida yang kurang tepat dan
pembiaran buah busuk bergeletakan di sekitar lahan kabocha diduga dapat
memicu peningkatan populasi Z. cucurbitae. Praktik sanitasi dan peniadaan
penggunaan insektisida umum ditemukan pada budidaya labu siam. Lalat betina
Z. cucurbitae kawin, berumur 11–12 hari setelah eklosi kebanyakan bergerak
menuju aroma buah kabocha (90%) dengan kecepatan kunjungan ke sumber
pakan selama 1.5 detik/cm. Z. cucurbitae meletakkan telur paling banyak pada
buah mentimun yang relatif memiliki jaringan paling lunak dengan nilai tingkat
kekerasan buah sebesar 0.347 mm/g/detik.
Collections
- UT - Plant Protection [2374]