Show simple item record

dc.contributor.advisorHilwan, Iwan
dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.authorSiahaan, Lasriama
dc.date.accessioned2019-01-17T05:21:26Z
dc.date.available2019-01-17T05:21:26Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95835
dc.description.abstractAndaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan tanaman rempah khas Pulau Samosir habitus berupa semak, anggota famili Rutaceae yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, memiliki sifat antimikroba, bermanfaat obat dan dapat digunkan sebagai antioksidan alami. Perkembangbiakan dan regenerasi andaliman di habitat alaminya lambat dan sulit. Pola sebaran andaliman berdasarkan jarak terdekat antara individu bervariasi pada setiap lokasi pengamatan. Lokasi 1 merupakan tanah terbuka memiliki nilai indeks Morisita standar (Ip) sebesar 0.00 yang bersesuaian dengan pola distribusi acak. Lokasi 2 merupakan hutan tanaman memiliki nilai Ip = -0.77 bersesuaian dengan pola distribusi seragam, dan lokasi 3 merupakan ladang terbuka memiliki nilai Ip = -0.09 yang bersesuaian dengan pola distribusi seragam, sedangkan lokasi 4 adalah area hutan tanaman memiliki nilai Ip = 0.364 yang bersesuaian dengan pola distribusi bergerombol. Perbedaan pola sebaran andaliman di lokasi penelitian dipengaruhi oleh daya tarik sosial andaliman yakni nilai jual yang tinggi. Pengetahuan tentang pola spasial persebaran andaliman dan keterkaitannya dengan kondisi habitat sangat penting sebagai langkah awal perencanaan konservasi dalam upaya restorasi atau pemulihan populasi andaliman di alam. Oleh karena itu secara spesifik penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh data terkini mengenai karakteristik persebaran dan kondisi habitat andaliman, serta mengetahui habitat potensial andaliman dengan pendekatan model kesesuaian habitat di Pulau Samosir. Analisis pemodelan spasial kesesuaian habitat andaliman di Pulau Samosir melalui Principal Component Analisis dengan peubah ekologi berupa Bare Soil Index (BSI), kelerengan, Digital Elevation Model (DEM), curah hujan, Normalized Difference Moisture Index (NDMI), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Variabel pembobot yang paling banyak berpengaruh pada habitat andaliman adalah keterbukaan lahan/nilai BSI dengan hubungan yang negatif, semakin tinggi nilai keterbukaan lahan maka kehadiran andaliman semakin kecil. Pembobot yang berpengaruh berikutnya yang memiliki hubungan positif adalah nilai kelembapan udara/NDMI, diikuti oleh nilai kehijauan vegetasi/NDVI, kelerengan, dan curah hujan. Sedangkan pembobot slope memiliki hubungan negatif, semakin besar nilai slope maka kehadiran andaliman semakin kecil. Persamaan model kesesuaian habitat andaliman menunjukkan tingkat kesesuaian 92.7% yang terdiri atas 25.4 % kategori sangat sesuai dan 67.3% kategori sesuai. Luas area kategori sangat sesuai sebesar 2.4% (15.311 ha) dari luas Pulau Samosir sedangkan kategori sesuai sebesar 36.17% (233 326 ha) dari luas Pulau Samosir.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcDistributionid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSumatera Utaraid
dc.titlePola Penyebaran Spasial dan Kelimpahan Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) di Pulau Samosirid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKesesuaian lahanid
dc.subject.keywordPrincipal Component Analysisid
dc.subject.keywordpola spasialid
dc.subject.keywordPulau Samosirid
dc.subject.keywordZanthoxylum acanthopodium DCid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record