dc.description.abstract | Tahu merupakan bahan makanan yang banyak mengandung protein dan
memiliki sifat yang mudah rusak sehingga banyak pembuat tahu yang
menggunakan formalin sebagai pengawet. Formalin yang masuk dalam tubuh akan
mengakibatkan mual, pusing, diare, kerusakan organ, hingga kematian. Formalin
dapat berinteraksi dengan protein membentuk ikatan metiol yang sangat kuat. Oleh
karena itu, diperlukan penelitian untuk menganalisis protein pada tahu berformalin.
Tujuan penelitian ini adalah menghidrolisis protein pada tahu berformalin
menggunakan tripsin. Sampel yang digunakan terdiri dari sampel-sampel sebelum
dihidrolisis tripsin dan setelah dihidrolisis tripsin. Sampel yang belum dihidrolisis
oleh tripsin memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan sampel yang
telah dihidrolisis dengan tripsin. Selain itu, sampel yang belum dihidrolisis tripsin
menghasilkan pita-pita protein dan sampel yang telah dihidrolisis tripsin
membentuk pita pada kontrol negatif, P3, P5, dan P6 serta terdapat beberapa
sampel yang tidak membentuk pita. Hal tersebut menunjukkan bahwa tripsin tidak
mampu menghidrolisis protein pada tahu berformalin. | id |