Dampak Kebijakan Moneter terhadap Kesejahteraan Petani.
Abstract
Sektor pertanian memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia
sebagai penyedia lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun
tingkat serapan tenaga kerja yang tinggi tidak diimbangi dengan jumlah kontribusi
sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, sehingga berdampak pada kesejahteraan
petani yang masih rendah. Penelitian ini ingin melihat bagaimana dampak
kebijakan moneter melalui suku bunga riil terhadap kesejahteraan petani dengan
beberapa peubah bebas lain seperti PDRB pertanian, indeks harga produsen (IHP),
indeks harga konsumen (IHK), pertumbuhan ekonomi daerah, dan konsumsi beras
di Indonesia. Kesejahteraan petani dapat diukur melalui proksi nilai tukar petani.
Metode dalam penelitian ini adalah data panel dengan data sekunder dari 30
provinsi dan rentang waktu dari tahun 2010-2016. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kebijakan moneter melalui suku bunga riil tidak berpengaruh
terhadap nilai tukar petani (NTP). Jika kemudian model dilanjutkan dengan
meregresikan indeks harga terima (IT) dan indeks harga bayar (IB) yang
merupakan komponen penyusun nilai tukar petani maka suku bunga riil hanya
berpengaruh signifikan pada indeks harga bayar, namun belum mampu
memengearuhi indeks harga yang diterima secara signifikan. Oleh karena
kebijakan moneter sebagai kebijakan pengendali inflasi diharapkan mampu
mengendalikan inflasi melalui IHK. IHK yang terkontrol akan membuat indeks
harga bayar menjadi stabil dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui
peningkatan NTP.