dc.description.abstract | Bantaran sungai merupakan daerah yang banyak dijadikan lahan
permukiman ilegal oleh penduduk kota Jakarta. Permukiman ilegal ini pun
semakin lama berkembang menjadi banyak dan kumuh sehingga mengurangi luas
badan sungai dan menghambat laju air Sungai Ciliwung. Salah satu permukiman
ilegal di bantaran Sungai Ciliwung yaitu berada di Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Wilayah ini menjadi daerah yang sering
dilanda banjir saat musim hujan melanda sehingga menjadi wilayah yang terkena
dampak relokasi akibat adanya program normalisasi Sungai Ciliwung yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi fisik ekonomi masyarakat sebelum
dan setelah direlokasi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan
masyarakat untuk direlokasi dan menganalisis kondisi ekonomi masyarakat
sebelum dan setelah direlokasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis regresi logistik dan analisis
pendapatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa relokasi menyebabkan
perubahan kondisi fisik maupun ekonomi masyarakat Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan seperti jumlah tanggungan, status kepemilikan
rumah, waktu tempuh ke lokasi kerja, kondisi lingkungan dan kondisi
permukiman masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan
masyarakat untuk di relokasi yaitu kondisi lingkungan sebelum direlokasi, waktu
tempuh ke lokasi kerja setelah direlokasi dan pengetahuan mengenai normalisasi
sungai. Perubahan pendapatan yang terjadi kepada masyarakat yaitu berupa
penurunan pendapatan dan perubahan pengeluaran yaitu berupa peningkatan
pengeluaran. Memperbanyak kegiatan sosialisasi dan praktik mengenai peluang
usaha, serta sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. | id |