Show simple item record

dc.contributor.advisorMansur, Irdika
dc.contributor.advisorWulandari, Arum Sekar
dc.contributor.authorPropantoko, Hariadi
dc.date.accessioned2019-01-15T09:09:55Z
dc.date.available2019-01-15T09:09:55Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95424
dc.description.abstractKenanga jawa (Cananga odorata f. macrophylla) adalah jenis tumbuhan tropis dan sub tropis penghasil minyak atsiri yang tumbuh di Indonesia. Tanaman ini tumbuh dibudidayakan oleh masyarakat di pekarangan. Keberadaan populasi jenis ini mengalami penurunan yang signifikan, namun di kabupaten Blitar masyarakat masih melakukan budidaya meskipun dalam skala kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)untuk mengetahui upaya budidaya yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Blitar, (2) mendapatkan kadar air kritis benih kenanga dan (3) menganalisis pengaruh penggunaan ZPT IBA pada stek kenanga. Hasil dari penelitian ini adalah Faktor signifikan yang mempengaruhi produksi bunga adalah diameter pohon dan luas tajuk. Upaya budidaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi bunga kenanga adalah pemangkasan, pemupukan, pengundungan bunga secara rutin dan pengambilan atau penghilangan buah kenanga. Rata-rata produksi bunga kenanga mencapai 381 kg/tahun pada kelompok umur di atas 11 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas bunga secara signifikan adalah diameter batang pohon (cm) dan luas tajuk pohon (m2). Kadar air benih kenanga tergolong tinggi yaitu 45.81%. Perlakuan pengeringan dengan metode pengeringan cepat (kipas angin) dan pengeringan lambat (kering angin) sama-sama memberikan pengaruh pada penurunan kadar air benih kenanga jawa. Penurunan kadar air benih melalui metode pengeringan memberikan pengaruh pada Potensi Tumbuh Maksimum (PTM), Daya Berkecambah (DB), Indeks Vigor (IV) dan Kecepatan Tumbuh (KCT) benih kenanga jawa. Penurunan kadar air dari 45.81% ke 28.8% mengakibatkan penurunan nilai PTM dari 33.3% menjadi 16%, nilai DB dari 61.3% menjadi 18.7%, nilai IV dari 29.3% menjadi 9.3% dan nilai KCT dari 10.9%/etmal menjadi 3.2%/etmal. Benih masih viabel sampai pada KA 11.75%. Berdasarkan rumus regresi yang diperoleh, benih kenanga jawa memiliki kadar air kritis pada KA 9.34%. Pucuk dan batang pohon kenanga dapat digunakan sebagai bahan stek, namun keberhasilannya sangat rendah. Penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) indole butiric acid (IBA) meningkatkan persen tunas pada bahan stek, baik stek dari batang maupun dari pucuk. Konsentrasi ZPT IBA terbaik dalam penelitian ini adalah 200 ppm. Konsentrasi ini dapat meningkatkan persen tunas dari 3% menjadi 10% untuk stek pucuk dan 7% menjadi 20% untuk stek batang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSilvicultureid
dc.subject.ddcFava Kenangaid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleTeknik Silvikultur Kenanga Jawa (Cananga odorata forma macrophylla) di Blitar Jawa Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCananga odorata fid
dc.subject.keywordmacrophyllaid
dc.subject.keywordproduktivitas bungaid
dc.subject.keywordbenihid
dc.subject.keywordstekid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record