| dc.description.abstract | Biodiesel atau metil ester diperoleh dari reaksi transesterifikasi antara trigliserida dan alkohol rantai pendek dengan bantuan katalis. Lipase merupakan biokatalis yang dapat digunakan dalam reaksi transesterifikasi. Kapang Kernel B (KB) dan Nut C (NC) merupakan kapang yang didapatkan dari isolasi limbah inti dan biji kelapa sawit di daerah Malingping, Lebak Banten. Kapang tersebut menghasilkan lipase yang dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi. Aktivitas transesterifikasi dengan menggunakan lipase yang dihasilkan oleh KB dan NC tergolong rendah dibandingkan dengan lipase komersial AK Amano. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan mutasi terhadap kapang KB dan NC sehingga mendapatkan mutan dengan aktivitas transesterifikasi yang lebih tinggi dibandingkan tipe liar (KB dan NC). Proses mutasi dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV), ethyl methane sulfonate (EMS), dan N-methyl-N’-nitro-N-nitrosoguanidine (NMNG) terhadap kapang KB dan NC.
Mutasi kapang KB dan NC dengan sinar UV menghasilkan lima belas isolat, sebelas isolat dari KB dan empat isolat dari NC. Kapang mutan dengan kode isolat m4.1KB1 dan m4.3NC1 menghasilkan aktivitas transesterifikasi lebih tinggi dari tipe liarnya, yaitu 0,171 U/mg dan 0,168 U/mg.Kapang mutan dengan kode m4.1KB1 dan m4.3NC1 selanjutnya dimutasi dengan EMS, dari hasil EMS didapatkan satu kapang mutan dari m4.1KB1 dan m4.3NC1 juga menghasilkan satu kapang mutan. Lipase yang dihasilkan dari kedua kapang mutan tersebut selanjutnya diuji aktivitas lipase dan aktivitas transesterifikasi. Kapang mutan yang berasal dari m4.1KB1 yang selanjutnya di beri kode m5.7KB menghasilkan aktivitas transesterifikasi sebesar 0,051 U/mg. Aktivitas transesterifikasi yang dihasilkan dari kapang mutan m5.7KB lebih rendah dibandingkan dengan tipe liar dan kapang m4.1KB1. Kapang mutan yang dihasilkan dari m4.3NC1 yang dimutasi dengan EMS diberi kode m5.4NC. Lipase yang dihasilkan oleh kapang mutan m5.4NC memiliki aktivitas transesterifikasi lebih tinggi dibandingkan tipe liar dan kapang mutan m4.3NC1 , yaitu sebesar, 2,046 U/mg. Pengujian selanjutnya dengan menggunakan mutasi bahan kimia, menggunakan NMNG. Kapang mutan dengan kode m5.7KB dan m4.3NC1 selanjutnya dimutasi dengan NMNG berbagai konsentrasi. Mutasi dengan NMNG menghasilkan enam isolat kapang mutan dari m5.7KB dan satu isolat kapang mutan dari m5.4NC. Aktivitas transesterifikasi dari kapang mutan m6.0,3KB2 mengalami peningkatan dengan nilai 1,807 U/mg. Kapang mutan dari m5.4NC yang di beri kode m6.0,7NC menghasilkan lipase dengan aktivitas transesterifikasi sebesar 0,264 U/mg. Mutan m5.4NC mengalami kenaikan aktivitas transesterifikasi tertinggi sebesar 93,9% dari tipe liar NC setelah dimutasi dengan sinar UV dan EMS, sedangkan mutan m6.0,3KB2 mengalami peningkatan aktivitas transesterifikasi 91,2% lebih tinggi dari tipe liar KB setelah dimutasi dengan sinar UV, EMS, dan NMNG.
Kapang mutan dengan kode m6.0,3KB2, m6.0,3KB4, m5.4NC, dan m6.0,7NC terpilih untuk dilakukan pengujian stabilitas mutan. Berdasarkan pengujian
m5.4NC memiliki aktivitas transesterifikasi lebih stabil dibandingkan mutan lainnya, sehingga lipase yang dihasilkan oleh kapang mutan m5.4NC selanjutnya dilakukan karakterisasi untuk mengetahui efek pH dan suhu terhadap aktivitas enzim serta stabilitas pH dan suhu lipase tersebut. Kapang mutan m5.4NC menghasilkan lipase yang optimum di pH 6 dan suhu 50oC sedangkan untuk stabilitas pH dan suhu enzim lipase tersebut masih dalam keadaan stabil sampai 90 menit inkubasi di pH 5-9 dan di suhu 30oC-70oC. Identifikasi molekuler untuk mengetahui jenis kapang dilakukan terhadap kapang NC, hasil dari pengujian di ketahui NC memiliki similaritas 100% dengan Aspergillus fumigatus CMXY15837. | id |
