Show simple item record

dc.contributor.advisorSatria, Arif
dc.contributor.advisorHidayat, Rahmat
dc.contributor.authorLedoh, Liky Yuliandro
dc.date.accessioned2019-01-15T02:52:15Z
dc.date.available2019-01-15T02:52:15Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95396
dc.description.abstractWilayah pesisir perkotaan merupakan wilayah strategis yang rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim dapat mengakibatkan meningkatnya risiko terjadinya bencana. Adaptasi perubahan iklim merupakan suatu proses untuk memperkuat dan membangun strategi antisipasi tidak dapat dilepaskan dari kondisi iklim dan kerentanan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perubahan iklim global pada iklim di pesisir Kota Kupang, menganalisis kerentanan penghidupan rumah tangga terhadap dampak perubahan iklim di pesisir perkotaan serta mengidentifikasi dan menganalisis pola adaptasi di pesisir perkotaan dalam menghadapai perubahan iklim. Penelitian ini dilaksanakan di pesisir Kota Kupang. Wilayah yang dipilih adalah kelurahan Namosain, Pasir Panjang dan Lasiana yang dapat menggambarkan wilayah Kota Kupang secara umum. Analisis kerentanan penghidupan masyarakat menggunakan indeks kerentanan (LVI dan LVI IPCC). Selain itu juga dilakukan analisis variabilitas iklim curah hujan dan suhu rata-rata dari tahun 1988-2017. Analisis pola adaptasi dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan telah terjadi penurunan curah hujan pada 30 tahun terakhir. Hasil uji t menunjukan terjadi penuruhan curah hujan dimulai sejak periode 1996-2005 hingga periode 2008-2017. Berdasarkan trend linier, selama 30 tahun terjadi penurunan curah hujan pada musim kemarau sebesar 12.7 mm/tahun. Kondisi ini menurunkan ketersediaan air bersih, produksi pangan serta meningkatkan penyebaran malaria, banjir rob dan kekeringan. Hasil penelitian ini juga menunjukan terjadinya kerentanan sedang di pesisir Kota Kupang baik pada LVI (0.31-0.37) maupun LVI-IPCC (0.001). Nilai kerentanan tinggi pada komponen strategi penghidupan, pangan, air serta rumah dan lahan pada tiga kelurahan sampel. Masyarakat pesisir umumnya memiliki pekerjaan berwirausaha, petani dan nelayan. Bagi petani dan nelayan yang bergantung pada sumberdaya laut dan pesisir, perubahan iklim sangat mempengaruhi produksi mereka. Begitu juga kebutuhan pangan yang berasal dari usaha sendiri. Pemenuhan kebutuhan air yang umumnya berasal dari sumber air alami juga rentan terhadap perubahan iklim. Masyarakat memahami perubahan iklim berupa suhu yang makin panas, itensitas curah hujan yang menurun dan pola musim barat yang berubah. Secara alami adaptasi perubahan iklim telah dijalankan oleh masyarakat secara antisipatif dan otonom (spontan) dengan penanaman pohon, mengubah konstruksi rumah, memindahkan lokasi melaut dan mencari alternatif pekerjaan lain. Adaptasi ini juga didukung pemerintah melalui RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Kupang 2017-2021 sehingga menjadi program strategis. Tantangan yang dihadapi dalam proses adaptasi yaitu koordinasi antar instansi, pola pikir pembuat kebijakan, sarana prasarana, SDM, pembiayaan dan dukungan data.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcClimate Changeid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcKupang, Nusa Tenggara Timurid
dc.titleAdaptasi Perubahan Iklim di Pesisir Kota Kupangid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordperubahan iklimid
dc.subject.keywordpesisir perkotaanid
dc.subject.keywordadaptasiid
dc.subject.keywordKota Kupangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record