Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi
dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.authorRachdian, Azar
dc.date.accessioned2019-01-14T07:19:50Z
dc.date.available2019-01-14T07:19:50Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95389
dc.description.abstractKelapa sawit mempunyai kemampuan mensekuestrasi karbon yang disimpan sebagai cadangan karbon. Saat ini, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara parsial belum dinilai berhasil. Pengelolaan berbasiskan lanskap mampu mengombinasikan antara pengelolaan dengan tujuan ekonomi yang bersifat eksploratif dan tujuan menjaga jasa lingkungan yang bersifat konservatif . Salah satu lanskap adalah Lanskap Sembilang Dangku yang pengelolaannya menyeimbangkan kebutuhan masyarakat dengan konservasi lingkungan serta pemanfaatan jasa lingkungannya yang di dalamnya terdapat perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menduga distribusi cadangan karbon perkebunan kelapa sawit, menganalisis dinamika perubahan cadangan karbon di perkebunan kelapa sawit, dan membandingkan secara ekonomi cadangan karbon lahan sebelum perkebunan kelapa sawit dan lahan perkebunan kelapa sawit pada saat ini. Pendugaan cadangan karbon dilaksanakan pada fase tanaman belum menghasilkan yaitu kelas umur <2 tahun, 2-3 tahun, dan fase tanaman menghasilkan yaitu kelas umur 4 – 10 tahun dan >10 tahun, dengan menggunakan persamaan allometrik. Landsat 8 OLI/TIRS dianalisis untuk menentukan NDVI. Pembuatan peta klasifikasi sebaran cadangan karbon menggunakan Software QGIS Las Palmas 2.18.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan karbon pada kelas umur <2 tahun sebesar 9.50 tonC/ha, kelas umur 2-3 sebesar 9.62 tonC/ha, kelas umur 4 – 10 tahun sebesar 28.23 tonC/ha dan pada kelas umur >10 sebesar 79.83 tonC/ha. Hubungan NDVI dengan cadangan karbon mempunyai korelasi yang kuat (r=0.9489) dengan persamaan regresi Y = 570.06X-217.46. Sebagian besar areal (35.41%) perkebunan kelapa sawit di Lanskap Sembilang Dangku memiliki cadangan karbon 26-70 tonC/ha. Perubahan cadangan karbon pada tahun 1997 – 2017 menunjukkan bahwa Lokasi 2 merupakan lokasi dengan cadangan karbon yang terus meningkat, sementara Lokasi 6 merupakan lokasi dengan cadangan karbon yang terus menurun. Pada tahun 1997 -2007 penurunan cadangan karbon paling besar yaitu 77 % pada Lokasi 3 dan peningkatkan hanya terjadi pada Lokasi 2 sebesar 5%. Sementara itu pada tahun 2007 – 2017 peningkatan cadangan karbon paling besar yaitu 222% terjadi pada Lokasi 3 dan penurunan cadangan karbon hanya terjadi pada Lokasi 6 sebesar 49 %. Nilai ekonomi cadangan karbon baik berdasarkan harga karbon pasar wajib maupun pasar sukarela pada 1997 - 2007 mengalami penurunan sebesar 55 %. Namun pada tahun 2007 – 2017 nilai ekonomi cadangan karbon baik untuk pasar wajib maupun sukarela mengalami peningkatan sebesar 8 %.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcCarbon Stockid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcDangkel, Sumatera Selatanid
dc.titleEstimasi Cadangan Karbon Perkebunan Kelapa Sawit di Lanskap Sembilang Dangku, Sumatera Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcadangan karbonid
dc.subject.keywordkelas umurid
dc.subject.keywordNDVIid
dc.subject.keywordnilai ekonomiid
dc.subject.keywordpenutupan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record