Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmadipoera, Agus S.
dc.contributor.advisorPariwono, John I.
dc.contributor.authorPutra, Andry Purnama
dc.date.accessioned2019-01-14T07:19:12Z
dc.date.available2019-01-14T07:19:12Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95386
dc.description.abstractAnomali antar tahunan laut-atmosfer dari El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM) di Hindia-Indo-Pasifik Tropis yang memberikan dampak pada ekosistem, perairan dan variabilitas iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian ENSO dan IODM dan menginvestigasi pola variabilitas spasial dan temporal parameter laut-atmosefer terkait ENSO dan IODM di Hindia-Indo-Pasifik tropis. Data laut-atmosfer berupa suhu permukaan laut (SPL), Klorofil-a permukaan (CHL), Radiasi Gelombang Panjang (OLR), Suhu Udara (T2M), Angin Zonal (U10), Meridonal (V10), Southern Oscillation Index (SOI), dan Dipole Mode Index (DMI). Panjang data dari tahun 1980-2017, kecuali CHL 2002-2016, dengan resolusi 1º perbulan. Data dianalisis menggunakan metode empirical orthogonal function (EOF). Kejadian ENSO dan DM antara Januari 1980 hingga Mei 2017 tercatat 19 kejadian ENSO dan 11 kejadian DM. Hasil EOF menunjukkan nilai tiga besar pertama dari parameter laut-atmosfer menjelaskan di atas 75% dari total variansi kecuali OLR. Hasil EOF mode-1 hanya parameter SPL dan suhu udara dengan ragam dominan sebesar 56% dan 50% yang menunjukkan pola dan variabilitas antar-tahunan yang disebabkan oleh ENSO pada fase normal, sedangkan EOF mode-1 parameter laut-atmosfer lainnya menunjukkan variabilitas tahunan. Hasil EOF mode-2 semua parameter laut-atmosfer kecuali CHL dapat diinterpretasikan sebagai pola pada tahun El Nino dengan fase negatif yang kuat mendominasi wilayah Pasifik ekuator dan hilangnya pola upwelling Peru. Pola SST mode-2 di wilayah Samudra Hindia tropis dicirikan dengan fase positif kuat di tepi barat dan fase negatif di tepi timur Hindia. Kejadian ENSO dan IODM terlihat jelas dari amplitudo komponen utama untuk mode-2 ini. Hasil EOF mode-3 parameter lautatmosfer kecuali SPL dan suhu udara menunjukkan pengaruh variabilitas antar-tahunan, sedangkan SPL dan suhu udara dominan dipengaruhi oleh variabilitas dekadal. Kondisi pada mode-3 diduga ragam yang terjadi pada SPL dan suhu udara telah lebih dahulu dipengaruhi variabilitas dekadal, dan parameter lainnya masih mengalami delay karena efek variabilitas antar-tahunan baik ENSO maupun IODM.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Sciencesid
dc.subject.ddcOcean Atmosphereid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleVariabilitas Antar Tahunan Laut-Atmosfer terhadap El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM) di Perairan Hindia-Indo-Pasifik Tropisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLaut-atmosferid
dc.subject.keywordHindia-Indo-Pasifik tropisid
dc.subject.keywordAnalisis EOFid
dc.subject.keywordvariabilitas antar tahunanid
dc.subject.keywordENSO dan IODMid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record