Show simple item record

dc.contributor.advisorPuspito, Gondo
dc.contributor.advisorSolihin, Iin
dc.contributor.authorMaspeke, Fauzan Idris
dc.date.accessioned2019-01-08T07:38:18Z
dc.date.available2019-01-08T07:38:18Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95326
dc.description.abstractHuhate atau pole and line adalah satu alat penangkapan ikan yang paling populer di Indonesia. Konstruksinya sederhana, hanya terdiri atas joran, tali pancing, dan mata pancing. Keberhasilan operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap huhate dipengaruhi oleh ukuran mata pancing dan warna umpan tiruan. Mata pancing yang digunakan oleh Nelayan huhate biasanya mata pancing nomor 2 dan 3. Sedangkan warna umpan tiruan menggunakan warna merah, biru dan putih. Mereka mengkombinasikan ukuran mata pancing dan warna umpan tiruan secara acak tanpa melalui kajian ilmiah. Tujuannya adalah untuk menghasilkan jumlah tangkapan terbanyak. Penelitian mencoba mengkombinasikan mata pancing nomor 2 dan 3 dengan umpan tiruan berwarna merah, biru dan putih. Setiap paduan ukuran mata pancing dan warna umpan dioperasikan secara bersamaan dengan satu kapal. Hasil yang diharapkan adalah didapatkannya kombinasi ukuran mata pancing dan warna umpan tiruan yang tepat untuk mendapatkan jumlah tangkapan terbanyak. Indikator keberhasilannya ditentukan berdasarkan jumlah hasil tangkapan. Lokasi penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Bitung, Sulawesi Utara. Daerah penangkapan huhate disekitar Laut Sulawesi, Laut Halmahera dan Teluk Tomini dengan menggunakan kapal huhate berukuran 57 GT. Adapun penelitian ini dilaksanakan selama 18 trip atau 72 hari dengan 288 ulangan. Seluruh hasil tangkapan disortir dan diidentifikasi berdasarkan jenisnya, serta diukur beratnya di atas kapal. Analisis data hasil tangkapan huhate menggunakan dua analisis, yaitu deskriptif komparatif dan statistik. Analisis deskriptif komparatif dilakukan terhadap komposisi hasil tangkapan huhate. Uji statistik menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dilakukan pada 6 kombinasi mata pancing dengan warna umpan tiruan. RALF digunakan untuk melihat perbedaan hasil tangkapan antar setiap kombinasi ukuran mata pancing dan warna umpan tiruan. Hasil uji coba menunjukan bahwa kombinasi ukuran mata pancing dan warna umpan tiruan huhate menghasilkan 4 jenis hasil tangkapan, yaitu cakalang (Katsuwonus pelamis), albakora (Thunnus alalunga), tuna sirip kuning (Thunnus albacares), dan tongkol (Auxis thazard). Jumlah hasil tangkapan terbanyak didapat oleh mata pancing nomor 3 berjumlah 7105 ekor atau (60%) lebih banyak dibandingkan dengan mata pancing nomor 2 (4.689 ekor; 40%). Umpan tiruan berwarna merah jumlah hasil tangkapan terbanyak dibandingkan dengan umpan tiruan lainnya, hasilnya sebanyak 4702 ekor atau 40% dari total hasil tangkapan. Sementara warna umpan tiruan lainnya sebanyak 3733 ekor atau 32% (biru) dan 3359 ekor atau 28% (putih). Kombinasi mata pancing nomor 3 dengan umpan tiruan berwarna merah (kombinasi A) terbanyak dibandingkan dengan kombinasi lainnya. Hasilnya sebanyak 2596 ekor (22%) dari total hasil tangkapan. Uji statistik RALF dan BNT juga menunjukan bahwa F. Fhit bernilai 5.214 atau lebih besar daripada nilai Ftab (3.027). Dengan demikian, hasil tangkapan antar setiap setiap kombinasi ukuran mata pancing dan warna umpan tiruan ada perbedaan nyata.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Fisheries Technologyid
dc.subject.ddcFishing Lineid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcLaut Sulawesiid
dc.titleSeleksi Ukuran Mata Pancing dan Warna Umpan Tiruan pada Huhate.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHuhateid
dc.subject.keywordmata pancingid
dc.subject.keywordwarna umpan tiruanid
dc.subject.keywordcakalangid
dc.subject.keywordalbakoraid
dc.subject.keywordmadidihang dan tongkolid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record