dc.description.abstract | Mangrove merupakan salah satu sumberdaya alam yang mempunyai
peranan penting dalam memelihara keseimbangan antara ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Eksosistem mangrove mempunyai sifat dan bentuk yang khas
serta mempunyai fungsi dan manfaat sebagai sumberdaya pembangunan baik
sebagai sumberdaya ekonomi maupun sumberdaya ekologi yang telah lama
dirasakan masyarakat yang hidup di sekitar wilayah tersebut. Mengingat fungsi dan
peranan ekosistem mangrove dalam mendukung kehidupan sangat tinggi, maka
ekosistem mangrove harus dikelola dan dimanfaatkan berdasarkan prinsip-prinsip
kelestarian fungsi ekologinya. Beberapa tahun terakhir ekosistem mangrove secara
terus menerus mendapat tekanan akibat berbagai aktifitas manusia. Laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan berbagai sumberdaya guna
memenuhi kebutuhan hidupnya, namun dalam pemanfaatannya sering kali kurang
memperhatikan kelestarian sumberdaya tersebut. Kerusakan ekosistem mangrove
tersebut diawali dengan adanya degradasi luasan, degradasi jenis, konflik
kepentingan, eksploitasi dan pemanfaatan mangrove yang tidak sesuai dengan
fungsi dan tujuannya. Faktor utama penyebab kerusakan mangrove, yaitu: (1)
Pencemaran, (2) Konversi yang kurang memperhatikan faktor lingkungan
(Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab
hilangnya ekosistem mangrove di pesisir), dan (3) Penebangan yang berlebihan.
Potensi garis pantai pesisir utara Kabupaten Karawang cukup besar yaitu
sekitar 84,23 km, yang membentang di 9 (sembilan) kecamatan dengan luas
wilayah tambak ±18.000 hektar. Kabupaten Karawang memiliki potensi perikanan
tangkap yang cukup besar, dengan panjang pantai mencapai 84,23 km. Sedangkan
pada perikanan budidaya Kabupaten Karawang memiliki areal tambak seluas
18.273 hektar. Dengan potensi tersebut, produksi ikan di Kabupaten Karawang
diperkirakan mencapai 46 ribu ton per tahun, yang antara lain dihasilkan dari sektor
perikanan budidaya yang mencapai 38 ribu ton dan perikanan tangkap sebesar 7
ribu ton.
Hasil penelitian didapatkan kondisi ekosistem mangrove di pesisir Kabupaten
Karawang mengalami penurunan di tahun 1995 sampai dengan 2005 sebesar
17,96 %, akan tetapi mulai meningkat kembali di tahun 2005 sampai dengan 2015
sebesar 18,42 %. Ini kemungkinan diakibatkan 2 (dua) kondisi yang berbeda
dipengaruhi oleh besarnya konversi tambak karena mangrove dan seberapa besar
mangrove berkontribusi terhadap sumberdaya perikanan di kawasan tersebut.
Kondisi ini juga sejalan dengan kondisi mangrove di pantura Jawa Barat yang terus
meningkat pada saat ini dikarenakan pentingnya mangrove dalam menjaga fungsi
lingkungan hidup di wilayah pesisir, dengan banyaknya upaya untuk merehabilitasi
dan mengkonservasi mangrove. Jenis mangrove yang ditemukan dalam penelitian
ini adalah Rhizophora sp., Soneratia sp., Avicennia sp., dan Bruguiera sp.
Penelitian ini menunjukan Indeks Nilai Penting tertinggi pada tingkat pohon
ditemukan Rhizophora apiculata di stasiun 3 yaitu sebesar 195,17%, Indek Nilai
Penting tertinggi pada tingkat anakan ditemukan Rhizophora apiculata di stasiun 1
sebesar 170,02%, dan Indek Nilai Penting tertinggi pada tingkat semai ditemukan
Rhizophora apiculata di stasiun 3 sebesar 123,33%.
Sedangkan untuk hasil analisis luasan ekosistem mangrove yang ada di pesisir
karawang dengan hasil produksi perikanan selama 5 (lima) tahun kebelakang, baik
perikanan budidaya maupun perikanan tangkap terjadi perubahan yaitu pada
perikanan budidaya mengalami peningkatan sebesar 1% sedangkan pada perikanan
tangkap mengalami penurunan sebanyak 3%. Luas hutan mangrove berpengaruh
nyata dan positif terhadap produksi udang dan kerang namun tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata terhadap total produksi perikanan tangkap dan budidaya.
Masyarakat di pesisir karawang sangat setuju bahwa; 1) Kawasan mangrove
di pesisir karawang saat ini perlu/penting untuk dikelola agar dapat lestari, 2)
Bentuk pengelolaan kawasan mangrove yang dilakukan harus melibatkan seluruh
penduduk setempat, 3) Perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan penduduk
setempat dalam kegiatan pengelolaan kawasan mangrove.
Strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk mendukung perikanan di
pesisir Kabupaten Karawang di dapatkan alternatif strategi yakni
Konservasi/Rehabilitasi mangrove kemudian di ikuti dengan melakukan
Pengembangan Ekowisata, Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan dan
Pelatihan. | id |